Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarif Hasan akan menunggu hasil penghitungan suara hasil pilkada Jakarta yang resmi dari KPUD Jakarta.
"Kami tunggu KPUD. Sabar saja dulu," kata Syarif di posko pemenangan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murdni, Wisma Proklamasi, nomor 41, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2017).
Pernyataan Syarif menanggapi hasil exit poll yang dirilis sejumlah lembaga survei yang menyebutkan pasangan Agus-Sylviana yang diusung Demokrat, PPP, PAN, dan PKB berada di urutan paling bawah.
Apa tanggapan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono?
"Kami ikuti saja dulu. Mudah-mudahan Insya Allah. Kami serahkan kepada Allah," tutur Syarif.
Hasil exit poll sampai jam 13.00 WIB yang dirilis Partai Keadilan Sejahtera menunjukkan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno menempati posisi pertama dengan persentase 39,86 persen.
Sedangkan posisi kedua pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat sebesar 32,06 persen.
Sementara pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni mendapatkan 28,24 persen.
Exit poll merupakan polling terhadap hasil pemilihan yang dilakukan dengan cara menanyai pemilih ketika mereka baru keluar dari tempat pemungutan suara.
Sohibul mengatakan exit poll dilakukan di 400 tempat pemungutan suara. Adapun responden yang diwawancara sebanyak 800 orang.
Kendati demikian, Sohibul belum mau mengklaim pasangan nomor urut tiga yang diusung Gerindra dan PKS menang.
"Kami sampaikan, ini tidak mendahului apa yang menjadi keputusan nanti. Ini sama sekali bukan pernyataan menang atau kalah, tapi ini adalah penyampaian informasi awal dari exit poll yang kami lakukan," ujar Sohibul.
Hasil exit poll yang dirilis Lembaga Konsultan Politik Indonesia juga menunjukkan Anies-Sandiaga menempati posisi pertama dengan persentase 31,07 persen.
Posisi kedua Ahok dan Djarot Saiful Hidayat sebesar 19,69 persen. Dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni mendapatkan 15,47 persen.
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
Terkini
-
Bambang Widjojanto Ingatkan KPK Tak Tunda Penetapan Tersangka karena Perhitungan Kerugian Negara
-
Banjir Sumatera Bukan Bencana Alam, Amnesty International: Cerminan Kebijakan Pro Deforestasi
-
Persija Jakarta Vs Bhayangkara FC Malam Ini, 1.295 Personel Gabungan Siap Amankan SUGBK
-
KPK Bantah Ada Intervensi untuk Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Berlaku Januari 2026, Prabowo Sudah Teken KUHAP Baru
-
Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Eddy Soeparno Ingatkan Bahaya Over Capacity dan Cuaca Ekstrem
-
Dokumen Kependudukan Warga Terdampak Bencana Sumatra Gratis, Mensesneg Pastikan Tak Ada Biaya
-
Beban Jakarta Tak Berkurang Meski Ada IKN, Pramono: Saya Pikir Bakal Turun, Ternyata Enggak
-
HAM Indonesia Alami Erosi Terparah Sejak Reformasi, 2025 Jadi Tahun Malapetaka
-
Eks Pimpinan KPK BW Soroti Kasus Haji yang Menggantung: Dulu, Naik Sidik Pasti Ada Tersangka