Suara.com - Tiga organisasi pers terbesar dan diakui Dewan Pers setuju Hari Pers Nasional (HPN) diubah dari 9 Febuari. Mereka adalah Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).
Ketua AJI Indonesia Suwarjono mengatakan saat ini tidak semua komunitas pers setuju dengan penetapan 9 Febuari sebagai HPN. Tanggal itu dianggap sebagai hari ulang tahun PWI.
"Tidak semua komunitas pers setuju dengan penetapan HPN, terutama di AJI. selalu ada perdebatan, supata HPN diluruskan sama-sama," kata Suwarjono di Hall Dewan Pers, Jakarta, Rabu (16/2/2017).
Menurut Suwarjono, latar belakang sejarah HPN tidak terkait dengan sejarah pers Indonesia. Kata dia, ini harus diluruskan agar bisa dirayakan komunitas pers.
"Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan Mas Stanley (Ketua Dewan Pers). Supaya ini dibahas dan dikaji dari sisi historis dan akademis," kata dia.
Sementara di tempat yang sama, Ketua IJTI Yadi Hendriana setuju dengan perubahan tanggal HPN. "Perlu dicari tanggal yang pas dan bersejarah," kata Yadi.
Ketua PWI Margiono mengklarifikasi HPN tidak lagi digunakan sebagai perayaan organisasinya. Sejak 9 tahun dia memimpin PWI, umbul-umbul 'Ulang Tahun PWI' di HPN sudah disingkirkan.
Kata dia, perayaan HPN tidak hanya milik komunitas pers. Pemerintah daerah ikut diuntungkan dengan perayaan HPN ini. Salah satunya penambahan anggaran APBD untuk percepatan pembangunan daerah.
"Tentang perbedaan pandangan apakah 9 Febuari cocok atau tidak tepat, menurut saya nggak terlalu pentig. Makanya saya membuka kembali kajian Hari Pers Nasional. Tapi jaga mendebat kusir, ada kajian yang ilmiah dan semua organisasi dilibatkan," kata dia.
Baca Juga: Komunitas Pers Minta Pemerintah Kaji Ulang Hari Pers Nasional
"Hari pers harus memberikan kepentingan untuk masyarakat," jelas dia.
Dewan Pers menegaskan hanya menjadi fasilitas untuk mengubah tanggal HPN. Dia akan bicara dengan Istana Kepresidenan setelah PWI, IJTI dan AJI menyepakati tanggal HPN.
"Jalan satu-satunya melakukan perubahan Surat Keputusan Presiden. Yang bisa memutuskan forum ini, Dewan Pers hanya bisa memberikan rekomendasi. Nanti dibicarakan dengan Mensesneg," kata Ketua Dewan Pers osep Adi Prasetyo (Stanley).
Sejumlah organisasi jurnalis Kamis, 16 Februari 2016 mengadakan seminar terkait dengan penyelenggaraan Hari Pers Nasional (HPN).
Kamis siang ini AJI dan IJTI menggelar diskusi 'Mengkaji Ulang Hari Pers Nasional' di di Hall Dewan Pers.
Ada tiga pembicara yang akan hadir dalam seminar ini. Masing-masing: sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam; wartawan senior Atmakusumah; dan peneliti sejarah pers, Muhidin M. Dahlan. Asvi akan berbicara soal aspek historis pers, Atmakusumah akan memberi pandangan dari perspektif pelaku sejarah, dan Muhidin akan mengkritisi soal hari pers nasional yang selama ini diperingati setiap 9 Februari itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat