Ketua ACTA Krist Ibnu mengaku bersyukur atas kegagalan Ahok untuk mengalahkan dua pasangan rival di pilkada kemarin. [suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]
Setelah pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat gagal memenangkan pilkada Jakarta periode 2017-2022 dalam satu putaran, pengacara yang tergabung dalam Advokat Cinta Tanah Air syukuran di posko ACTA, Jalan Imam Bonjol 44, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2017).
Setelah pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni rontok di putaran pertama, Rabu (15/2/2017), Ahok-Djarot dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno melaju ke putaran kedua.
Ketua ACTA Krist Ibnu mengaku bersyukur atas kegagalan Ahok untuk mengalahkan dua pasangan rival di pilkada kemarin.
"Kami memang telah berposisi secara politik tidak mendukung Ahok melanjutkan masa jabatannya sebagai gubernur. Hasil itu patut disyukuri karena yang diperjuangkan ACTA sudah mulai menunjukkan hasil," kata Krist.
Krist menegaskan ACTA berjanji untuk terus mengkritisi Ahok.
ACTA, katanya, juga akan terus mengikuti proses penghitungan suara secara manual yang dilakukan KPUD Jakarta hingga pengumuman pada akhir Februari.
"Saat ini kami terus memantau pelaksanaan real count yang dilaksanakan oleh KPU DKI Jakarta. Jika terjadi kecurangan kami akan mencari bukti-bukti terkait agar bisa diselesaikan secara hukum. Kami ingin perubahan Jakarta benar-benar terwujud di pilkada ini," kata dia.
Lebih jauh, Krist mengatakan jika dalam putaran kedua nanti ternyata Ahok yang menang, ACTA akan memberikan apresiasi, tetapi tetap mengawal proses hukum terhadap Ahok. Seperti diketahui, saat ini, Ahok sedang menjalani persidangan kasus dugaan penodaan agama.
"Kalau memang nanti Ahok suaranya lebih banyak kita akan berjiwa ksatria, kami akan berikan selamat. Tapi kalau proses hukum, kan harus berjalan, jangan mentang-mentang nanti jadi gubernur proses berhenti," ujarnya.
Setelah pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni rontok di putaran pertama, Rabu (15/2/2017), Ahok-Djarot dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno melaju ke putaran kedua.
Ketua ACTA Krist Ibnu mengaku bersyukur atas kegagalan Ahok untuk mengalahkan dua pasangan rival di pilkada kemarin.
"Kami memang telah berposisi secara politik tidak mendukung Ahok melanjutkan masa jabatannya sebagai gubernur. Hasil itu patut disyukuri karena yang diperjuangkan ACTA sudah mulai menunjukkan hasil," kata Krist.
Krist menegaskan ACTA berjanji untuk terus mengkritisi Ahok.
ACTA, katanya, juga akan terus mengikuti proses penghitungan suara secara manual yang dilakukan KPUD Jakarta hingga pengumuman pada akhir Februari.
"Saat ini kami terus memantau pelaksanaan real count yang dilaksanakan oleh KPU DKI Jakarta. Jika terjadi kecurangan kami akan mencari bukti-bukti terkait agar bisa diselesaikan secara hukum. Kami ingin perubahan Jakarta benar-benar terwujud di pilkada ini," kata dia.
Lebih jauh, Krist mengatakan jika dalam putaran kedua nanti ternyata Ahok yang menang, ACTA akan memberikan apresiasi, tetapi tetap mengawal proses hukum terhadap Ahok. Seperti diketahui, saat ini, Ahok sedang menjalani persidangan kasus dugaan penodaan agama.
"Kalau memang nanti Ahok suaranya lebih banyak kita akan berjiwa ksatria, kami akan berikan selamat. Tapi kalau proses hukum, kan harus berjalan, jangan mentang-mentang nanti jadi gubernur proses berhenti," ujarnya.
Kelompok ACTA merupakan satu yang melaporkan Ahok ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI atas dugaan pelecehan terhadap agama pada akhir 2016.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu