Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, mengunjungi markas pemenangan Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (15/2). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengapresiasi tingginya tingkat partisipasi warga di pemilihan kepala daerah yang diselenggarakan Rabu (15/2/2017).
Namun, Djarot yang kini maju lagi menjadi calon wakil gubernur berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyayangkan adanya kasus kekurangan surat suara di sejumlah tempat pemilihan.
"Bagus. Itu artinya kan partisipasinya luar biasa, itu artinya dukungan real dari kita, sampai kekurangan surat suara, itu kan namanya menghilangkan hak konstitusi warga negara untuk memilih," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/2/20107).
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta merilis tingkat partisipasi warga mencapai 78,1 persen. Ini persentase yang lebih banyak jika dibandingkan tingkat partisipasi warga pada pilkada Jakarta tahun 2012, yang hanya 68 persen.
Djarot berharap penyelenggara pemilu menjadikan kasus yang terjadi di pilkada putaran pertama sebagai bahan perbaikan untuk pilkada putaran putaran pada 19 April 2017 nanti.
"Itu KPU harus bisa memperbaiki sistemnya termasuk menyampaikan surat undangan pada mereka. Saya juga dengar banyak pelanggaran-pelanggaran," kata Djarot.
Djarot mengatakan sebagian warga yang tidak bisa memberikan surat suara pada Rabu (15/2/2017) merupakan pendukungnya.
"Kalau anda mengatakan itu apakah kami dirugikan? Sebagian besar itu pendukung kami. Saudara-saudara kami yang ada di luar negeri pada pulang (ke Jakarta) untuk nyoblos," kata Djarot.
Namun, Djarot yang kini maju lagi menjadi calon wakil gubernur berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyayangkan adanya kasus kekurangan surat suara di sejumlah tempat pemilihan.
"Bagus. Itu artinya kan partisipasinya luar biasa, itu artinya dukungan real dari kita, sampai kekurangan surat suara, itu kan namanya menghilangkan hak konstitusi warga negara untuk memilih," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/2/20107).
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta merilis tingkat partisipasi warga mencapai 78,1 persen. Ini persentase yang lebih banyak jika dibandingkan tingkat partisipasi warga pada pilkada Jakarta tahun 2012, yang hanya 68 persen.
Djarot berharap penyelenggara pemilu menjadikan kasus yang terjadi di pilkada putaran pertama sebagai bahan perbaikan untuk pilkada putaran putaran pada 19 April 2017 nanti.
"Itu KPU harus bisa memperbaiki sistemnya termasuk menyampaikan surat undangan pada mereka. Saya juga dengar banyak pelanggaran-pelanggaran," kata Djarot.
Djarot mengatakan sebagian warga yang tidak bisa memberikan surat suara pada Rabu (15/2/2017) merupakan pendukungnya.
"Kalau anda mengatakan itu apakah kami dirugikan? Sebagian besar itu pendukung kami. Saudara-saudara kami yang ada di luar negeri pada pulang (ke Jakarta) untuk nyoblos," kata Djarot.
Komentar
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka