Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama didorong untuk mendapatkan Noberl Perdamaian Dunia. Penggalangan dukungan tengah dilakukan.
Penggalangan itu dilakukan situs www.ahokfornobel.com. Situs ini mulai aktif sejak akhir Desember 2016, namun tidak tertera pihak yang menggalang dukungan itu. Namun situs itu dirancang oleh faberhost.
Dalam situs yang berlatar foto Ahok itu menjelaskan sosok Ahok dan alasan mendukung calon petahana Gubernur DKI Jakarta itu. Situs itu juga mengumpulkan dukungan dengan meminta nama, alamat email dan nomor telepon.
“Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dikenal di seluruh Indonesia dengan julukan Ahok merupakan fenomena politik yang luar biasa dengan tingkat popularitas yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti yang ditunjukkan dalam semua survei yang kredibel. Itu sesuatu yang sangat luar biasa mengingat fakta Ahok merupakan sebuah warga negara Indonesia asal minoritas agama dan etnis yang memimpin ibu kota negara penduduk Muslim terbesar di Bumi,” begitu situs tersebut penggambarkan sosok Ahok.
Di situs itu bisa diakses dengan menggunakan dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Situs itu juga menyebut Ahok sosok yang berbeda.
“Hari ini Ahok diserang dan diancam mati oleh kelompok-kelompok radikal dan teroris,” tulisnya lagi.
Ahok digambarkan dengan 4 hal di situs itu, harmoni, toleransi, memerangi radikalisme dan berani.
“Dalam konteks ini, di atas menjadi pemimpin besar dan dihormati, Ahok secara simbolis sangat penting sebagai agen perdamaian antara budaya, agama dan bangsa; terutama mengingat konteks global yang kacau dan di mana Indonesia bersinar.”
Suara.com mencoba untuk memberikan dukungan dengan memasukan nama, email dan nomor telepon. Namun lagi-lagi tidak mendapatkan laporan soal jumlah dukungan yang sudah masuk.
Baca Juga: FUI Bantah Pasang Foto Panglima TNI di Poster Demo Anti Ahok
Berita Terkait
-
FUI Bantah Pasang Foto Panglima TNI di Poster Demo Anti Ahok
-
Ahok: Jika Anies Gubernur dan Tak Normalisasi Sungai, Bohong Dia
-
Sehari Sebelum Demo Anti Ahok, FUI Temui Fadli Zon Biar Tak Kaget
-
Tinjau Bukit Duri, Ahok Bingung Warga Belum Siap Pindah ke Rusun
-
Gara-gara Ucap Potong Tentara, Iwan Bopeng akan Diperiksa Polisi
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan