Suara.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan tol Trans Jawa yang menghubungkan Pemalang, Jawa Tengah, hingga Kertosono, Jawa Timur, akan dapat beroperasi pada tahun 2018.
"Target operasi Trans Jawa adalah tahun 2018. Itu yang masih kita pegang," ujar Basuki Hadimuljono saat meninjau pembangunan proyek jalan tol Ngawi-Kertosono di Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Senin.
Dengan target tersebut, pihaknya ingin agar ruas jalan tol Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Bawen, Bawen-Salatiga, Salatiga-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono sudah dapat terhubung.
"Saya ingin agar Pemalang hingga Kertosono sudah tersambung dan tahun 2018 sudah dapat beroperasi," kata dia.
Untuk itu, ia meminta kepada para pihak terkait dalam pembangunan proyek Trans Jawa tersebut agar bekerja keras mewujudkannya. Mulai dari pihak yang berwenang di pembebasan lahan terdampak hingga pembangunan konstruksinya.
Ia menambahkan, meski baru dioperasionalkan pada tahun 2018, Menteri PUPR menyatakan sejumlah ruas dari tol Trans Jawa tersebut dapat difungsikan sebagai jalur alternatif mudik pada Lebaran tahun 2017.
"Untuk mudik tahun ini, minimal fungsional. Artinya fungsional adalah belum bisa dioperasikan penuh tapi bisa dipakai," kata dia.
Sementara untuk tol Trans Jawa ruas Solo-Kertosono, selain dukungan dari pemerintah, pembangunannya juga melibatkan badan usaha. Adapun pembangunan ruas Solo-Ngawi sepanjang 90,25 kilometer dilakukan oleh PT Solo Ngawi Jaya (PT SNJ).
Pembangunannya di wilayah Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah tersebut terdiri dari tiga ruas. Yakni ruas Solo-Karanganyar yang dibangun oleh pemerintah, kemudian ruas Karanganyar-Mantingan, dan Mantingan-Ngawi. Perkembangan pembangunannya hingga pertengahan Februari 2017 mencapai sekitar 61 persen.
Sedangkan ruas Ngawi-Kertosono sepanjang 87,2 kilometer pembangunannya dilakukan oleh PT Ngawi Kertosono Jaya (PT NKJ). Pembangunannya juga terdiri dari tiga ruas, yakni Ngawi-Magetan, Magetan-Madiun, dan Madiun-Nganjuk.
"Sejauh ini pembangunan konstruksinya sudah mencapai 50 persen. Sedangkan pembebasan lahan sudah mencapai 97 persen," kata Direktur Utama PT NKJ, Iwan Moedyarno saat mendamping kunjungan Menteri PUPR.
Meski masih menghadapi kendala pembebasan lahan terdampak, baik pihak PT SNJ maupun PT NKJ menargetkan pembangunan tol Solo-Kertosono tersebut dapat selesai pada akhir tahun 2017. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Bantah Korupsi, Sahroni 'Serang' Balik: yang Teriak Itu Boro-boro Bayar Pajak, Pasti Nunggu Sembako!
-
MKD Beberkan Dugaan Pelanggaran Etik 5 Anggota DPR: Joget di Sidang hingga Ucapan Kontroversial
-
Sindir Pajak hingga Sembako, Ahmad Sahroni Muncul usai Rumah Dijarah: Alhamdulillah Saya Tak Korupsi
-
Rencana Projo Ganti Logo, Sinyal Budi Arie Mulai Menjauh dari Jokowi?
-
Terekam CCTV! Trio 'Triceng' Beraksi: Bobol Pagar Bawa Kabur Motor, Ayam, Serta Sandal di Cipayung
-
Hidup dalam Bau Busuk, Warga Desak Penutupan RDF Rorotan
-
Gagah! Prabowo Serahkan Kunci Pesawat Angkut Terbesar TNI AU Airbus A400M, Ini Kehebatannya
-
MKD Cecar 7 Saksi Kasus 'Joget' DPR: Nasib Sahroni, Nafa Urbach hingga Uya Kuya Ditentukan
-
BMKG: Puncak Musim Hujan Dimulai November, Suhu Masih Panas hingga 37 Derajat Celsius
-
Dengar Keterangan Saksi dan Ahli, MKD Gelar Sidang Dugaan Pelanggaran Etik Sahroni hingga Eko Patrio