Suara.com - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Kapolda Metro Jaya) Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan, membantah melakukan kriminalisasi terhadap sejumlah ulama atau pemuka agama Islam.
Bantahan tersebut merupakan respons terhadap satu tuntutan aksi Forum Umat Islam (FUI) di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2017). Dalam aksinya, FUI menuntut penghentian kriminalisasi terhadap ulama seperti terhadap pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir.
”Itu bukan kriminalisasi. Kami menerima laporan masyarakat, dan tugas polisi adalah menerima dan menindaklanjuti. Kami selidiki, kalau ada bukti akan disidik. Jadi kami mengarang kasus," kata Iriawan seusai mengawal aksi aksi FUI di DPR, Selasa siang.
Ia mengatakan, peserta aksi FUI sudah melaporkan klaim terkait adanya kriminalisasi terhadap ulama kepada Komisi III DPR RI.
Karenanya, sambung Iriawan, polisi siap menjelaskan duduk perkara klaim FUI tersebut kepada Komisi III DPR.
"Nanti akan kami minta penjelasan soal klaim adanya kriminalisasi tersebut. Kami akan tunjukkan kepada Komisi III laporan-laporan masyarakat, bukti permulaan, dan saksi, lengkap semua," papar Iriawan.
Selain membantah melakukan kriminalisasi ulama, Iriawan juga menepis anggapan polisi bertindak represif terhadap mahasiswa yang menggelar aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (4/11/2016).
"Tidak ada tindakan represif. Waktu itu ada oknum mahasiswa yang provokatif. Ada bukti maupun hasil visum polisi yang jadi korban. Karenanya, saya justru mempertanyakan kepada oknum itu, salah kami apa? Sampai-sampai polisi dianiaya, terkena ginjalnya, dan dirawat di rumah sakit,” tegas Iriawan.
Baca Juga: Lihat Politisi Pendukung Ahok, Massa di DPR Teriak: Turun
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting