Basuki Tjahaja Purnama di acara DPP Projo [suara.com/Erick Tanjung]
        Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Pro Joko Widodo (Projo), Budi Arie Setiadi, optimistis pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat meraih suara di atas 54 persen di pilkada putaran kedua yang akan berlangsung pada 19 April 2017.
 
"Kami yakin Ahok-Djarot menang diatas 54 persen (perolehan suara). Kami ingin memastikan kelanjutan program-program penataan Jakarta ke depan," kata Budi dalam acara deklarasi mendukung duet Ahok-Djarot di DPP Projo, Jalan Pancoran Timur Raya, nomor 37, Jakarta Selatan, Minggu (5/3/2017).
 
Acara deklarasi tersebut juga Ahok. Acara ini juga dihadiri massa.
 
"Semua Projo se-Jakarta hadir untuk memeriahkan acara ini. Mulai dari DPC (dewan pimpinan cabang), ranting serta massa akar rumput datang dalam deklarasi ini," kata Budi.
 
Projo, kata Budi, akan bekerja keras dengan turun ke kantong-kantong massa untuk mencari dukungan.
 
Budi mengklaim Projo memiliki basis massa hampir di seluruh wilayah Jakarta.
 
"Kami akan langsung mengcover daerah-daerah yang perlu diperhatikan, seluruh Jakarta pasti kami perhatikan. Ada titik-titik khusus yang jadi perhatian, yaitu di Jaksel dan Jaktim," tutur dia.
 
Projo juga akan mengerahkan belasan ribu relawan untuk mengawasi tempat-tempat pemungutan suara untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan.
 
"Dan kami akan siapkan 13 ribu saksi di seluruh TPS untuk mengawal dan mengamankan pilkada yang jujur, adil, serta demokratis," kata dia.
 
Ahok yang mengenakan kemeja ciri khas kampanye yaitu kotak-kotak langsung dikerumuni pendukung begitu tiba. Sebagian pendukung mengajak bersalaman dan sebagian mengajak foto.
Setelah itu, Ahok didaulat untuk memberikan kata sambutan. Ahok menyampaikan terima kasih atas dukungan organisasi Projo. Projo merupakan organisasi yang punya andil besar membantu memenangkan Jokowi di pemilihan presiden 9 Juli 2014.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Projo karena telah memberikan dukungan kepada saya dan Pak Djarot. Perjuangan belum selesai, banyak hal yang ingin dilakukan," Ahok.
Ahok mengatakan kali ini dia tidak ingin menyampaikan program kerja agar tidak dituduh curi start kampanye.
Tapi, dalam pidato, Ahok tetap program pemerintah yaitu Kartu Jakarta Pintar untuk anak sekolah tingkat SD, SMP, SMA, dan kuliah yang tetap dilaksanakan secara bertahap.
"Yang namanya KJP sudah sampai tingkat kuliah. Kalau saya bicara program nanti dibilang kampanye, saya sampai saat ini masih Gubernur DKI aktif," ujar dia.
        
                 
                           
      
        
        "Kami yakin Ahok-Djarot menang diatas 54 persen (perolehan suara). Kami ingin memastikan kelanjutan program-program penataan Jakarta ke depan," kata Budi dalam acara deklarasi mendukung duet Ahok-Djarot di DPP Projo, Jalan Pancoran Timur Raya, nomor 37, Jakarta Selatan, Minggu (5/3/2017).
Acara deklarasi tersebut juga Ahok. Acara ini juga dihadiri massa.
"Semua Projo se-Jakarta hadir untuk memeriahkan acara ini. Mulai dari DPC (dewan pimpinan cabang), ranting serta massa akar rumput datang dalam deklarasi ini," kata Budi.
Projo, kata Budi, akan bekerja keras dengan turun ke kantong-kantong massa untuk mencari dukungan.
Budi mengklaim Projo memiliki basis massa hampir di seluruh wilayah Jakarta.
"Kami akan langsung mengcover daerah-daerah yang perlu diperhatikan, seluruh Jakarta pasti kami perhatikan. Ada titik-titik khusus yang jadi perhatian, yaitu di Jaksel dan Jaktim," tutur dia.
Projo juga akan mengerahkan belasan ribu relawan untuk mengawasi tempat-tempat pemungutan suara untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan.
"Dan kami akan siapkan 13 ribu saksi di seluruh TPS untuk mengawal dan mengamankan pilkada yang jujur, adil, serta demokratis," kata dia.
Ahok yang mengenakan kemeja ciri khas kampanye yaitu kotak-kotak langsung dikerumuni pendukung begitu tiba. Sebagian pendukung mengajak bersalaman dan sebagian mengajak foto.
Setelah itu, Ahok didaulat untuk memberikan kata sambutan. Ahok menyampaikan terima kasih atas dukungan organisasi Projo. Projo merupakan organisasi yang punya andil besar membantu memenangkan Jokowi di pemilihan presiden 9 Juli 2014.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Projo karena telah memberikan dukungan kepada saya dan Pak Djarot. Perjuangan belum selesai, banyak hal yang ingin dilakukan," Ahok.
Ahok mengatakan kali ini dia tidak ingin menyampaikan program kerja agar tidak dituduh curi start kampanye.
Tapi, dalam pidato, Ahok tetap program pemerintah yaitu Kartu Jakarta Pintar untuk anak sekolah tingkat SD, SMP, SMA, dan kuliah yang tetap dilaksanakan secara bertahap.
"Yang namanya KJP sudah sampai tingkat kuliah. Kalau saya bicara program nanti dibilang kampanye, saya sampai saat ini masih Gubernur DKI aktif," ujar dia.
Komentar
        Berita Terkait
- 
            
              Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
 - 
            
              Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
 - 
            
              Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
 - 
            
              Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
 - 
            
              CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah