Suara.com - Terdakwa dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) protes di ruang sidang kasusnya. Lantaran Jaksa Penuntut Umum membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) Nandi Naksabandi, saksi pelapor yang sudah meninggal Desember lalu.
"Sesuai BAP ada permohonan penuntut umum membacakan saksi yang diberkas saksi yang meninggal dunia," ujar Dwiarso dalam persidangan di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2017).
Di hadapan ketua majelis hakim, JPU Ali Mukartono mengatakan JPU baru mendapat surat kematian Nandi. Sebelumnya JPU hanya mendapat informasi dari pemberitaan berbagai media.
Dalam BAP Nandi, dia menjelaskan tidak menyaksikan saat Ahok mengutip surat Al Maidah ayat 51 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.
"Tapi hal itu (pidato Ahok) saya ketahui dari pemberitaan TV7. Selain melihat disiaran TV saya juga melihat di Youtube," kata Nandi dalam BAP-nya.
Setelah Ahok mengutip surat Al Maidah, dalam BAP Nandi mengatakan banyak masyarakat khususnya umat Islam yang tersinggung dan marah.
"Menurut saya kata-kata berbunyi 'jangan mau dibohongi pakai surat Al Maidah macam-macam', itu dapat dipahami ulama dan ustad telah membohongi umat muslim. Sehingga yang dilakukan Ahok penghinaan atau penodana agama Islam," katanya.
Dalam keterangan tambahan Nandi, lelaki yang meninggal di usia 61 tahun itu meminta Ahok diperlakukan sama di mata hukum.
Setelah seluruh jawaban BAP dibacakan JPU, ketua majelis hakim memberikan kesempatan untuk Ahok memberikan tanggapan atas BAP tersebut. Kemudian Ahok pun menyampaikan keberatannya.
Baca Juga: Jaksa Protes Politisi Golkar Jadi Saksi Meringankan Ahok
Meski menyampaikan keberatan, Ahok juga sempat mendoakan almarhum Nandi.
"Saya keberatan dituduh melakukan penodan agama. Karena saksi sudah meninggal saya doakan dilampangkan jalan kuburnya," kata Ahok.
Sidang ke-13 ini dengan agenda mendengarkan keterangan toga saksi meringankan yang dihadirkan pihak Ahok. Mereka adalah politisi Partai Golkar DKI Jakarta yang hadir dalam kunjungan kerja Ahok ke Kepulauan Seribu pada 27 September 2016, Bambang Waluyo Djojohadikusumo; kakak angkat Ahok, Andi Analta Amier dan Eko Cahyono.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Bappenas Soroti Urbanisasi Indonesia: Kota Tumbuh Tak Terkendali, Produktivitas Rendah
-
Gaduh Laporan 'Ujaran Kebencian' Bahlil, Golkar Panggil Pelapor: Siapa yang Suruh?
-
Kelamin Suami Dipotong Istri Gara-gara Chat, Korban Naik Motor Sendiri ke RSCM Bawa Potongannya
-
Pakai Kacamata Hitam, Begini Momen Prabowo Sambut Kunjungan Presiden Brasil Lula di Istana Merdeka
-
Klaim Air Pegunungan Cuma Iklan? BPKN Siap Panggil Bos Aqua, Dugaan Pakai Air Sumur Bor Diselidiki
-
Draf NDC 3.0 Dinilai Tak Cukup Ambisius, IESR Peringatkan Risiko Ekonomi dan Ekologis
-
Usai Ancam Pecat Anak Buah jika Ngibul soal Dana Ngendap, KDM: Saya jadi Gak Enak Nih
-
Survei IDSIGH Ungkap Kinerja Gibran Stabil Sepanjang Tahun Pertama
-
Kenapa Harimau Masuk ke Permukiman? Pakar Beri Penjelasannya
-
Kemen PPPA: Kasus Kekerasan Santri di Malang Tunjukkan Lemahnya Perlindungan Anak di Pesantren