Suara.com - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta tidak ingin berburuk sangka atas kehadiran Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno dalam rapat internal tim pemenangan Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, kemarin.
Namun demikian, pasangan Sandiaga Uno itu meminta agar KPU DKI agar tetap menjaga independensinya sebagai penyelenggara pemilihan umum. Ia dan tim tetap menilai bahwa pertemuan itu adalah masalah.
"Silakan dilihat lebih jauh lagi apakah pertemuan kemarin patut atau tidak, sesuai aturan atau tidak. Prinsip keadilan diterapkan atau tidak. Kami tak mau asal tuduh, tapi tidak menganggap ini bukan masalah," kata Anies usai salat Jum'at di Masjid Al Mughni, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2017).
Sementara ini tim Anies-Sandi belum tahu pasti maksud pertemuan itu. Sementara ini, tim sedang mengoreksi apakah pertemuan tersebut melanggar atau tidak.
"Nanti. Kami lagi lihat apa yang terjadi. Informasi belum lengkap, jadi gak mau komentar lebih banyak," tutur Anies.
Lebih lanjut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan pihaknya tidak pernah mengajak pejabat KPU DKI untuk terlibat di rapat internal. Dan tidak ada niat melakukan hal itu.
"Kalau saya sendiri pertemuan meeting dengan pak Sumarno, saya dan dan pak Sandi nggak pernah. Kami hadir kalau undangan KPU DKI. Kami tak pernah undang dan bertemu secara khusus," tutur Anies.
Anies juga menyindir rivalnya, Ahok-Djarot. Kata dia, sebagai kontestan Pilkada, harusnya bisa menempatkan diri sebagaimana mestinya.
"Kami menempatkan kami ini kontestan, dan penyelenggaranya KPU. Patutnya kami yang datang ke sana dan bertanya, selama ini begitu (ada hal yang tidak dimengerti). Misalnya ada diskusi soal debat, kampanye. Kami datang ke sana. Bukan memanggil KPU," kata Anies.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji