Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Calon gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan kenapa kegiatan kampanye pilkada putaran kedua tidak banyak yang terpublikasikan di media massa arus utama. Beda sekali dengan kampanye putaran pertama yang selalu heboh.
"Kan biar nggak terlalu ramai juga kan. Saya kalau terlalu ramai susah jalannya, ketemu orang susah," ujar Ahok usai menghadiri acara di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (10/3/2017).
Ahok mengungkapkan pada Kamis (9/3/2017), dia tetap kampanye. Hanya saja tidak mengajak wartawan. Dia hanya membawa tim sosial media.
"Kedepan kayak dulu juga, media juga ikut kalau tahu (saya ada kegiatan)," kata Ahok.
Ahok menekankan bukan berarti dirinya sekarang menjauhi media. Dia tetap menganggap peran media sangat vital.
Lantas, Ahok menyontohkan dia tetap memenuhi undangan TV One.
"Ketemu pemred senior (Karni Ilyas), sudah pengalaman banyak. Terus orang kan kesannya seolah-olah Ahok sama TV One musuhan, padahal kita nggak ada musuhannya kok," kata Ahok.
Anggota tim sukses Ahok dan Djarot, Eva Kusuma Sundari, mengungkapkan mereka sengaja untuk tidak melakukan kampanye secara heboh.
"Dia (Ahok) blusukan, cuma diam, menengok orang sakit, kirim kursi roda, dan seterusnya. Dia nggak mau heboh-heboh karena dilihatnya nggak pentinglah untuk yang saat ini," ujar Eva.
Salah satu warga yang sakit yang dikunjungi Ahok tinggal di Jatinegara Timur, Jakarta Timur, pada Kamis (9/3/2017) kemarin.
Ahok, kata Eva, tidak mau ramai-ramai mengajak media massa untuk mengunjungi warga yang sedang sakit.
"Ada warga yang membutuhkan kursi roda dia datangin dan diberikan kursi rodanya. Blusukan terus dia, cuma nggak mau ramai-ramai," kata Eva.
Eva menilai Ahok dan Djarot ingin berinteraksi dengan warga secara alamiah.
"Menurutku alamiah ya, ada yang ramai-ramai, yang diam-diam. Kemarin (Ahok) ketemu juga relawan-relawan dikumpulin, dialog. Itu aku liatnya blusukan juga. Terus dia temuin orang yang minta ditemuin, tetapi terbatas," kata Eva.
"Kan biar nggak terlalu ramai juga kan. Saya kalau terlalu ramai susah jalannya, ketemu orang susah," ujar Ahok usai menghadiri acara di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (10/3/2017).
Ahok mengungkapkan pada Kamis (9/3/2017), dia tetap kampanye. Hanya saja tidak mengajak wartawan. Dia hanya membawa tim sosial media.
"Kedepan kayak dulu juga, media juga ikut kalau tahu (saya ada kegiatan)," kata Ahok.
Ahok menekankan bukan berarti dirinya sekarang menjauhi media. Dia tetap menganggap peran media sangat vital.
Lantas, Ahok menyontohkan dia tetap memenuhi undangan TV One.
"Ketemu pemred senior (Karni Ilyas), sudah pengalaman banyak. Terus orang kan kesannya seolah-olah Ahok sama TV One musuhan, padahal kita nggak ada musuhannya kok," kata Ahok.
Anggota tim sukses Ahok dan Djarot, Eva Kusuma Sundari, mengungkapkan mereka sengaja untuk tidak melakukan kampanye secara heboh.
"Dia (Ahok) blusukan, cuma diam, menengok orang sakit, kirim kursi roda, dan seterusnya. Dia nggak mau heboh-heboh karena dilihatnya nggak pentinglah untuk yang saat ini," ujar Eva.
Salah satu warga yang sakit yang dikunjungi Ahok tinggal di Jatinegara Timur, Jakarta Timur, pada Kamis (9/3/2017) kemarin.
Ahok, kata Eva, tidak mau ramai-ramai mengajak media massa untuk mengunjungi warga yang sedang sakit.
"Ada warga yang membutuhkan kursi roda dia datangin dan diberikan kursi rodanya. Blusukan terus dia, cuma nggak mau ramai-ramai," kata Eva.
Eva menilai Ahok dan Djarot ingin berinteraksi dengan warga secara alamiah.
"Menurutku alamiah ya, ada yang ramai-ramai, yang diam-diam. Kemarin (Ahok) ketemu juga relawan-relawan dikumpulin, dialog. Itu aku liatnya blusukan juga. Terus dia temuin orang yang minta ditemuin, tetapi terbatas," kata Eva.
Komentar
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
Terkini
-
Dua Skema Pembagian MBG Saat Libur Sekolah: Ambil Harian atau Paket? Netizen Kritik Keras!
-
Modus Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang di Kasus 'Ijon' Proyek, Hapus Jejak Digital
-
Dari Aceh Tamiang, Mendagri Bertolak ke Aceh Timur Serahkan Bantuan
-
Beban Prabowo Menurut Rocky Gerung: Isu Fufufafa Hantui Publik, Audit Ekologi Nasional Mendesak
-
Misteri 'Lulus Sebelum Kuliah' Terbongkar! 7 Fakta Wagub Hellyana Jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu
-
Natalius Pigai Balas Dino Patti Djalal: Kritik Anda ke Menlu Sugiono Isinya Zonk Semua
-
Warisan Cita-cita Ustaz Jazir Jogokariyan, Mewujudkan Masjid yang Mandiri dan Berdaya
-
Cek Gereja di Kelapa Gading Jelang Natal, Kapolda Pastikan Pengamanan 24 Jam
-
Geger! Buaya Besar Muncul di Sawah Warga Bantargebang, Damkar Sampai Turun Tangan
-
Nadiem Makarim Masih Sakit, Sidang Pembacaan Dakwaan Ditunda Lagi