Suara.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberi peringatan kepada seluruh negara bahwa dunia kekinian menghadapi krisis kemanusiaan terbesar sejak akhir Perang Dunia ke II, 1945 silam.
Kepala Badan Kemanusiaan PBB Stephen O'Brien mengungkapkan, krisis itu ditunjukkan melalui fakta bencana kelaparan yang melanda 20 juta orang di Yaman, Somalia, Sudan Selatan, dan Nigeria.
"Awal tahun 2017, seluruh umat manusia berada di titik nadir sejarah. Bencana kelaparan yang disebabkan perang dan kondisi lain itu adalah krisis kemanusiaan terbesar sejak pembentukan PBB akhir 1945," tegas O'Brien di hadapan Dewan Keamanan PBB, Jumat (10/3/2017).
O'Brien lantas memaparkan data, seperti dilansir AFP, Sabtu (11/3), 14,1 juta penduduk Yaman menderita kelaparan akibat serangan Arab Saudi.
Sementara 1,8 juta penduduk Nigeria sudah bertahun-tahun hidup terbiasa menahan rasa lapar karena kemiskinan dan bencana kekeringan.
"Sebanyak 4,9 juta rakyat Sudan Selatan dan 2,9 warga Somalia juga merasakan penderitaan yang sama. Karenanya, seluruh negara perlu mengambil langkah bersama membantu mereka," pinta O'Brien.
Ia mengungkapkan, hingga Juli 2017, butuh dana sekitar USD4,4 miliar atau setara Rp58,7 triliun untuk membantu memecahkan masalah kelaparan di negara-negara itu.
Tapi, kata dia, PBB sementara inibaru bisa mengumpulkan sumbangan USD90 juta. "Jadi, kami meminta negara-negara yang tergabung PBB bisa membantu memberikan sumbangan sebelum bulan Juli," tandasnya.
Baca Juga: Berharap Simpati, Presiden Putin Justru Bilang Ini ke PM Israel
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
-
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
-
Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
-
KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM