Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjalani sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama di auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (21/2). [Antara]
Hari ini, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menyelenggarakan sidang ke-14 dugaan penodaan agama dengan terdakwa Gubernur nonaktif Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan. Sidang kali ini, pengacara Ahok menghadirkan saksi-saksi meringankan.
Saat ini, sidang sedang berlangsung. Ketua Majelis Hakim Dwiarso Budi Santiarso beberapakali menegur saksi Suyanto. Suyanto tak lain supir perusahaan PT. Nurinda Ekapersada dan keluarga Ahok di Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung.
Hakim menegur Suyanto setelah menyanyakan darimana Suyanto mengetahui perkara yang menimpa Ahok.
"Saya tahu dari televisi, Pak Basuki dituduh menghina Al Maidah (ayat) 51, tapi saya tidak tahu kejadiannya dimana," ujar Suyanto.
Setelah menjawab pertanyaan, Suyanto yang mengenakan kemeja berwarna merah marun menengok ke arah Ahok yang uduk di sebelah kanan. Hakim pun menegurnya.
"Anda sudah disumpah, nggak boleh bohong saudara, nggak usah takut. Eh (saksi) jangan lihat sana terus, takut saudara?" kata Dwiarso.
Dwiarso kemudian bertanya lagi kepada Suyanto apakah dia pernah ditegur atau dimarahi selama bekerja di perusahaan dan keluarga Ahok.
"Saya tidak pernah dimarahi karena kalau jam tujuh disuruh datang, saya setengah tujuh sudah datang," kata Suyanto.
Setelah menjawab pertanyaan tersebut, lelaki berusia 45 tahun kembali menengok ke arah Ahok.
"Jangan lihat ke sana terus, takut saudara? Nggak pernah dimarahi, kan?" kata Dwiarso.
Setelah mendapatkan diambil keterangannya oleh majelis hakim, Suyanto dipersilakan untuk meninggalkan ruang sidang.
Di luar ruang sidang, Suyanto menjelaskan kepada wartawan kenapa tadi dia sering melihat ke arah Ahok. Dia menegaskan itu dilakukan bukan karena ketakutan dengan Ahok.
"Saya kan jadi sedih (melihat Pak Ahok di persidangan). Bukan takut karena takut, dia (Ahok) sampai dimana saya akan dukung," katanya.
Saat ini, sidang sedang berlangsung. Ketua Majelis Hakim Dwiarso Budi Santiarso beberapakali menegur saksi Suyanto. Suyanto tak lain supir perusahaan PT. Nurinda Ekapersada dan keluarga Ahok di Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung.
Hakim menegur Suyanto setelah menyanyakan darimana Suyanto mengetahui perkara yang menimpa Ahok.
"Saya tahu dari televisi, Pak Basuki dituduh menghina Al Maidah (ayat) 51, tapi saya tidak tahu kejadiannya dimana," ujar Suyanto.
Setelah menjawab pertanyaan, Suyanto yang mengenakan kemeja berwarna merah marun menengok ke arah Ahok yang uduk di sebelah kanan. Hakim pun menegurnya.
"Anda sudah disumpah, nggak boleh bohong saudara, nggak usah takut. Eh (saksi) jangan lihat sana terus, takut saudara?" kata Dwiarso.
Dwiarso kemudian bertanya lagi kepada Suyanto apakah dia pernah ditegur atau dimarahi selama bekerja di perusahaan dan keluarga Ahok.
"Saya tidak pernah dimarahi karena kalau jam tujuh disuruh datang, saya setengah tujuh sudah datang," kata Suyanto.
Setelah menjawab pertanyaan tersebut, lelaki berusia 45 tahun kembali menengok ke arah Ahok.
"Jangan lihat ke sana terus, takut saudara? Nggak pernah dimarahi, kan?" kata Dwiarso.
Setelah mendapatkan diambil keterangannya oleh majelis hakim, Suyanto dipersilakan untuk meninggalkan ruang sidang.
Di luar ruang sidang, Suyanto menjelaskan kepada wartawan kenapa tadi dia sering melihat ke arah Ahok. Dia menegaskan itu dilakukan bukan karena ketakutan dengan Ahok.
"Saya kan jadi sedih (melihat Pak Ahok di persidangan). Bukan takut karena takut, dia (Ahok) sampai dimana saya akan dukung," katanya.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta