Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap empat tersangka kasus kejahatan seksual dan pornografi melalui Official Candys Group di Facebook. [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi tercengang begitu mengetahui adanya kasus kejahatan seksual terhadap anak dan pornografi yang dikelola melalui Official Candys Group di Facebook. Group ini berisi foto-foto dan video tentang hubungan seksual orang dewasa dengan anak (pedofilia) dengan member sebanyak 7.479 orang dari berbagai negara.
"Saya kira cukup terkejut, ini anak masih usia remaja, masih SD, sudah berhubungan seks, dan salah satu tadi mengaku pernah jadi korban pelecehan seksual," kata Kak Seto di Polda Metro Jaya, Selasa (14/3/2017).
Atas kejadian itu, Kak Seto mengingatkan tentang pentingnya perhatian lebih kepada anak-anak karena mereka sangat rentan menjadi korban predator seksual.
"Kadang-kadang kita abai kepada anak yang perlu perhatian. Kita lupa kepada anak-anak yang butuh perhatian. Di banyak tempat. Mudah terungkap menengah ke bawah," kata dia.
Kak Seto mengatakan umumnya orangtua hanya berpikir dari perspektifnya saja, misalnya menuntut anak agar bisa sekolah tinggi. Tapi mereka sering lupa melihat anak dari sudut pandang anak.
Akibat terlalu banyak mendapatkan tuntutan, anak depresi, lalu melampiaskan emosi kepada hal-hal yang bersifat menyimpang.
"Jadi cukup banyak anak-anak remaja banyak frustasi. Kami hanya tekan pada aspek satu saja, akademik. Kami lupa dengan hobi perasaan mereka, lupa sehingga akhirnya mereka cenderung melakukan penyimpangan. Apa itu narkoba, tawuran, seks bebas. Jadi ini soal hal yang sering terjadi di masyarakat yang belum terungkap," kata dia.
Kak Seto kemudian menjelaskan faktor lain yang bisa mengakibatkan anak-anak terjerumus melakukan kejahatan.
"Jadi cukup banyak terjadi dari masyarakat kita. Anak-anak peniru yang terbaik, korban lingkungan, kalau lingkungan banyak penelantaran, banyak perilaku menyimpang," kata dia.
Itu sebabnya, Kak Seto mengingatkan pentingnya peran orangtua dan masyarakat melindungi anak-anak.
"Melindungi anak, perlu warga sekampung. Maka warga terlibat untuk mengawasi," kata dia.
Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur menambahkan pelaku kejahatan terhadap anak bisa dikenakan Undang-Undang tentang Perlindungan Anak.
"Ada Undang-Undang 17 revisi kedua UU Perlindungan Anak. Di situ disebutkan adanya penambahan hukuman terhadap pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Saya pikir itu bisa dilakukan, ada pemberatan hukuman, apalagi ada korban yang dikenal," kata dia.
Dalam kasus Official Candys Group, polisi telah menetapkan empat admin menjadi tersangka. Mereka adalah Wawan (27), Dede (24), Diki Firmansyah (17) dan perempuan berinisial SHDW alias SHDT (16).
Polisi akan bekerjasama dengan Federal Bureau of Investigation, polisi juga akan melibatkan Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak dan Komisi Nasional Perlindungan Anak untuk menangani kasus tersebut.
"Yang penting, ada rehabilitasi, kami harus mengamankan anak-anak korban, mengingat proses kekerasan itu traumanya panjang sehingga menjadi penting bagi KPPA untuk menghapus trauma dari pikiran si anak," kata dia.
Dia mengingatkan pentingnya orangtua mengenalkan pendidikan seksual kepada anak-anak sejak dini.
"Penting, kejadian ini tidak terulang lagi. Tentu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melindungi anak. Jadi ada tanggungjawab keluarga, masyarakat. Juga dari anak-anak itu sendiri. Agar mereka mampu menghindar kekerasan yang bisa timbul. Paham dengan seksualitasnya, dia ngerti apa yang boleh dan tidak dilihat oleh orang lain," katanya.
"Saya kira cukup terkejut, ini anak masih usia remaja, masih SD, sudah berhubungan seks, dan salah satu tadi mengaku pernah jadi korban pelecehan seksual," kata Kak Seto di Polda Metro Jaya, Selasa (14/3/2017).
Atas kejadian itu, Kak Seto mengingatkan tentang pentingnya perhatian lebih kepada anak-anak karena mereka sangat rentan menjadi korban predator seksual.
"Kadang-kadang kita abai kepada anak yang perlu perhatian. Kita lupa kepada anak-anak yang butuh perhatian. Di banyak tempat. Mudah terungkap menengah ke bawah," kata dia.
Kak Seto mengatakan umumnya orangtua hanya berpikir dari perspektifnya saja, misalnya menuntut anak agar bisa sekolah tinggi. Tapi mereka sering lupa melihat anak dari sudut pandang anak.
Akibat terlalu banyak mendapatkan tuntutan, anak depresi, lalu melampiaskan emosi kepada hal-hal yang bersifat menyimpang.
"Jadi cukup banyak anak-anak remaja banyak frustasi. Kami hanya tekan pada aspek satu saja, akademik. Kami lupa dengan hobi perasaan mereka, lupa sehingga akhirnya mereka cenderung melakukan penyimpangan. Apa itu narkoba, tawuran, seks bebas. Jadi ini soal hal yang sering terjadi di masyarakat yang belum terungkap," kata dia.
Kak Seto kemudian menjelaskan faktor lain yang bisa mengakibatkan anak-anak terjerumus melakukan kejahatan.
"Jadi cukup banyak terjadi dari masyarakat kita. Anak-anak peniru yang terbaik, korban lingkungan, kalau lingkungan banyak penelantaran, banyak perilaku menyimpang," kata dia.
Itu sebabnya, Kak Seto mengingatkan pentingnya peran orangtua dan masyarakat melindungi anak-anak.
"Melindungi anak, perlu warga sekampung. Maka warga terlibat untuk mengawasi," kata dia.
Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur menambahkan pelaku kejahatan terhadap anak bisa dikenakan Undang-Undang tentang Perlindungan Anak.
"Ada Undang-Undang 17 revisi kedua UU Perlindungan Anak. Di situ disebutkan adanya penambahan hukuman terhadap pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Saya pikir itu bisa dilakukan, ada pemberatan hukuman, apalagi ada korban yang dikenal," kata dia.
Dalam kasus Official Candys Group, polisi telah menetapkan empat admin menjadi tersangka. Mereka adalah Wawan (27), Dede (24), Diki Firmansyah (17) dan perempuan berinisial SHDW alias SHDT (16).
Polisi akan bekerjasama dengan Federal Bureau of Investigation, polisi juga akan melibatkan Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak dan Komisi Nasional Perlindungan Anak untuk menangani kasus tersebut.
"Yang penting, ada rehabilitasi, kami harus mengamankan anak-anak korban, mengingat proses kekerasan itu traumanya panjang sehingga menjadi penting bagi KPPA untuk menghapus trauma dari pikiran si anak," kata dia.
Dia mengingatkan pentingnya orangtua mengenalkan pendidikan seksual kepada anak-anak sejak dini.
"Penting, kejadian ini tidak terulang lagi. Tentu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melindungi anak. Jadi ada tanggungjawab keluarga, masyarakat. Juga dari anak-anak itu sendiri. Agar mereka mampu menghindar kekerasan yang bisa timbul. Paham dengan seksualitasnya, dia ngerti apa yang boleh dan tidak dilihat oleh orang lain," katanya.
Tag
Komentar
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Sikap Ksatria Said Abdullah: Kader PDIP Kena OTT KPK, Langsung Minta Maaf ke Rakyat
-
AS Shutdown, Trump Mau Ganti Subsidi ObamaCare dengan BLT Ratusan Miliar Dolar
-
Maling Motor Penembak Mati Hansip di Cakung Diringkus Saat Kabur ke Lampung, Senpi Dilacak
-
Detik-detik Hansip di Cakung Tewas Ditembak Maling Motor Usai Tabrak Pelaku, 5 Saksi Diperiksa
-
Sekda Ponorogo 12 Tahun Menjabat, KPK Bongkar 'Jimat' Jabatannya: Setor ke Bupati?
-
'Saya Ingin Pulang', Permintaan Terakhir Antasari Azhar Sebelum Hembuskan Napas Terakhir
-
Avanza Hitam Hilang Kendali Tabrak Tenda Maulid di Kembangan Jakbar, Dua Orang Dirawat
-
Pasca Ledakan, Menteri PPPA Pastikan SMAN 72 Jakarta Aman: Senin Mulai Sekolah!
-
Mensos Sambut Positif Wacana Mantan Presiden Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional: Ambil yang Baik-Baik!
-
Proyek Ambisius Monumen Reog Ponorogo Kini 'Dibidik' KPK Usai Bupati Sugiri Jadi Tersangka