Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pengadaan e-KTP tetap berjalan meski tidak saat ini tengah berperkara hukum terkait dugaan korupsi. Pengadaan e-KTP sekarang menggunakan anggaran baru.
Sebelumnya pengadaan e-KTP tersangkut dugaan korupsi karena ada temuan mark-up, dari harga Rp4.700 menjadi Rp16.000. Namun tahun ini biaya pengadaan per e-KTP masih di bawah Rp10 ribu, karena menyesuaikan kurs dolar Amerika Serikat, lantaran pengadaannya masih impor.
"Tendernya masih di bawah Rp10 ribu, karena kan lima tahun kurs Dollar AS, ongkos produksi, memang nyetaknya masih di luar negeri, itu yang mugkin problem," kata Tjahjo di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/3/2017).
Namun ia mengakui, selama setahun ini sebanyak 68 pejabat Direktorat Jenderal Kependudukan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil) sering dipanggil KPK untuk diperiksa kasus dugaan korupsi e-KTP. Hal ini menghambat kerja-kerja rekam data e-KTP warga.
"Tapi secara fisik tim kami yang 68 pejabat dipanggil-panggil KPK bisa menghambat, jadi terlambat, kami mohon maaf kepada masyarakat," ujar dia.
Dia menegaskan, kualitas pengadaan e-KTP yang baru harus lebih bagus dari sebelumnya. Jangan sampai chip dalam kartu e-KTP yang baru nanti tidak bisa konek dan menyambung dengan berbagai sektor seperti perbankan.
"Makanya tendernya kan harus jelas, yang penting itu lebih baguslah. Sehingga jangan sampai ada chipnya yang nggak diakses semua pihak, nggak bisa connect, itu kan di semua perbankan sudah muncul," tutur dia.
Dia menambahkan jika ada e-KTP yang rusah nanti akan diganti, begitu juga dengan yang pembaruan data akan diganti kartunya. Setiap tahun pengadaan sampai tiga juta.
"Yang rusak minta ganti, yang pindah alamat minta ganti, yang remaja ke dewasa minta ganti, yang dulu bujangan menikah minta ganti. Yang macet ini kan KTP ganda. Kenapa ini bisa lolos? Karena seperti Siti Aisyah kena kasus di Kuala Lumpur itu datanya ganda," kata dia.
Baca Juga: Dituduh Terlibat Kasus e-KTP, Ketua KPK Tantang Fahri Hamzah
Tag
Berita Terkait
-
Mendagri Pastikan Menolak Lunasi Utang Rp6 Triliun Proyek e-KTP
-
Korupsi Terbongkar, Bagaimana Nasib Pembuatan E-KTP?
-
Ini yang Paling Ditakutkan Mahfud Usai KPK Bongkar Skandal E-KTP
-
Usai Disebut Terima Duit, Marzuki Alie Ungkap Jasa Amankan Media
-
Hanura Tolak Ide Hak Angket e-KTP yang Digagas Fahri Hamzah
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Mencurigakan! Kenapa Kerangka Manusia di Gedung ACC Baru Ditemukan Dua Bulan Setelah Kebakaran?
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa
-
Intervensi Kemenkeu di Kasus Rp349 T? Mahfud MD Desak Menkeu Purbaya Bertindak Tegas!
-
KPK 'Bidik' Wagub Riau SF Hariyanto, Dugaan Korupsi Proyek PUPR Makin Panas
-
Viral! Gubernur Riau Kena OTT KPK, Wagub SF Hariyanto Banjir Ucapan Selamat
-
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Teken PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Aktif Lagi di DPR, Tangis Haru Adies Kadir dan Uya Kuya Pecah Usai MKD Nyatakan Tak Langgar Etik
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Soeharto, Gus Dur dan Marsinah Penuhi Syarat Terima Gelar Pahlawan, Ini Penjelasan Fadli Zon