Suara.com - Tenaga medis dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menemui Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Fadli Zon. Sebelumnya mereka melakukan aksi di depan Gedung DPR.
Para perawat yang masih berstatus honorer ini menuntut perbaikan kesejahteraan karena hingga saat ini tak diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Ketua Umum PPNI Hanif Fadhilah meminta supaya ada perhatian dari pemerintah untuk masalah kesejahteraan perawat honorer. Dia pun membandingkan profesi lain seperti dokter, ataupun bidan yang masuk dalam golongan Pegawai Tidak Tetap (PTT) namun setiap tahunnya selalu ada pengangkatan menjadi ASN.
"Kami menginginkan adanya suatu perhatian keadilan, ada kewajiban pengangkatan CPNS yang kami belum dapatkan keberpihakannya misalnya kebijakan pemerintah mengangkat dokter gigi, bidan, tapi perawat tidak," kata Hanif, di DPR, Jakarta, Kamis (16/3/2017).
Ada 11.300 perawat honorer di 15 provinsi di Indonesia yang bekerja di instansi pemerintah, baik Puskesmas maupun di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Kebanyakan, sambung Hanif, perawat honorer itu sudah bekerja belasan tahun namun tidak diangkat menjadi PNS.
"Harapan kami juga tidak ada lagi penerimaan pegawai tenaga kerja sukarela di instansi pemerintah, karena risiko sama, tanggung jawab sama, tapi dihargai berbeda," harap Harif.
Fadli yang ditemani anggota Komisi II DPR Sareh Wiyono dan Endro Hermono, mengatakan prihatin dengan kondisi seperti ini. Fadli kemudian mengatakan, akan segera menyurati pemerintah untuk menindaklanjuti aspirasi perawat honorer ini.
"Mereka sudah berkerja belasan tahun tapi belum dapat penghargaan layak termasuk status mereka. Kami akan teruskan ke pemerintah, mungkin nanti ke presiden, Mendagri, atau Menpan-RB," kata dia.
"DPR juga berinsiatif mengusulkan revisi UU ASN sebagai bagian dari payung besar untuk menyelesaikan masalah ini dan saya kira masih ada ratusan ribu pegawai honorer yang perlu dapat perhatian dan keadilan," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
-
Resminya Netral, Fadli Zon Klaim Demokrat DKI Dukung Anies-Sandi
-
DPR Sibuk Sosialisasi, Istana: Presiden Tolak Revisi UU KPK
-
Terumbu Karang Raja Ampat Rusak, Ini Pandangan Pimpinan DPR
-
Fadli Zon Ungkap 'Musuh' Terberat Anies di Putaran Kedua
-
Fadli Zon Tak Persoalkan Rizieq Shihab Hadiri Pidato Raja Salman
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
DPR Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Haji: Kejahatan Merampas Hak Umat Beribadah!
-
KPK Bantah Intervensi dari Istana Gegara Belum Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
-
Skandal DPRD Gorontalo: "Rampok Uang Negara" dan Selingkuh, Anggota PDIP Ini Langsung Dipecat!
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor