Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Uno akhirnya memenuhi panggilan Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2017). [Suara.com/Welly Hidayat]
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya akan memeriksa calon wakil gubernur Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Uno, Selasa (21/3/2017). Pemeriksaan tersebut untuk menindaklanjuti kasus dugaan penggelapan hasil penjualan sebidang tanah yang dilaporkan Djoni Hidayat melalui kuasa bernama Fransiska Kumalawati Susilo.
Bagaimana duduk perkara kasus tersebut, Fransiska menjelaskan bermula dari rencana Sandiaga dan rekannya bisnis, Andreas Tjahjadi, ingin menjual sebidang tanah di Jalan Curug Raya, kilometer 3,5, Curug, Tangerang, Banten. Sebagian tanah, katanya, milik Edward Soeyardjaya yang dititipkan kepada Djoni.
"Djoni dititipkan dari keluarga Pak Edward ya. Jadi memang saling terikatlah," kata Fransiska kepada Suara.com, Senin (20/3/2017).
Fransiska menambahkan Sandiaga dan Andreas kemudian mengajak Djoni ikut menjual tanah. Fransiska mengatakan tanah tersebut terjual seharga sekitar Rp12 miliar. Dari jumlah tersebut, katanya, Djoni hanya diberi sekitar Rp1 miliar.
"Ya itu kan maksudnya amanah orang, masa iya digelapin begitu aja," kata dia
Awalnya, setelah menerima uang Rp1 miliar, Djoni berpikir sebagian hasil penjualan tanah sudah diserahkan kepada keluarga Edward. Tapi ternyata, kata dia, mereka tidak pernah menerima pembagian hasil penjualan tanah.
Itu sebabnya, keluarga Edward melalui Fransiska melaporkan kasus tersebut ke polisi.
"Kan dia (Sandiaga) mau jadi pemimpin. Masa yang didzolimin begitu aja dicuekin sih," kata dia
Bagaimana duduk perkara kasus tersebut, Fransiska menjelaskan bermula dari rencana Sandiaga dan rekannya bisnis, Andreas Tjahjadi, ingin menjual sebidang tanah di Jalan Curug Raya, kilometer 3,5, Curug, Tangerang, Banten. Sebagian tanah, katanya, milik Edward Soeyardjaya yang dititipkan kepada Djoni.
"Djoni dititipkan dari keluarga Pak Edward ya. Jadi memang saling terikatlah," kata Fransiska kepada Suara.com, Senin (20/3/2017).
Fransiska menambahkan Sandiaga dan Andreas kemudian mengajak Djoni ikut menjual tanah. Fransiska mengatakan tanah tersebut terjual seharga sekitar Rp12 miliar. Dari jumlah tersebut, katanya, Djoni hanya diberi sekitar Rp1 miliar.
"Ya itu kan maksudnya amanah orang, masa iya digelapin begitu aja," kata dia
Awalnya, setelah menerima uang Rp1 miliar, Djoni berpikir sebagian hasil penjualan tanah sudah diserahkan kepada keluarga Edward. Tapi ternyata, kata dia, mereka tidak pernah menerima pembagian hasil penjualan tanah.
Itu sebabnya, keluarga Edward melalui Fransiska melaporkan kasus tersebut ke polisi.
"Kan dia (Sandiaga) mau jadi pemimpin. Masa yang didzolimin begitu aja dicuekin sih," kata dia
Komentar
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Gus Elham Suka Cium Anak Kecil, Komisi VIII Sepakat Dengan PBNU: Bertentangan Dengan Ajaran Islam!
-
Greenpeace Ingatkan Pemerintah: COP30 Jangan Jadi Panggung Retorika Iklim
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...
-
Refly Harun Pasang Badan Selamatkan Roy Suryo Cs: Kasus Ijazah Jokowi Tak Layak Diproses!