Suara.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memastikan situasi dan kondisi di Kota Bogor aman terkendali pascakericuhan yang terjadi antara sopir angkot dan pengendara ojek "online", Senin (20/3/2017).
Bima juga mengkonfirmasi tidak ada aksi pembakaran angkot wilayahnya, seperti yang beredar melalui pesan berantai melalui jaringan grup WhatsApp. Selain itu, kabar sopir angkot tabrak pengemudi ojek "online" juga ternyata hoax
"Tidak ada pembakaran angkot, saya sudah liat foto-foto yang beredar ada angkot dibakar, wajah korban pengemudi ojek "online" yang babak belur. Itu tidak benar, tidak terjadi di wilayah Kota Bogor," kata Bima, seperti dilaporkan Antara.
Bima beserta jajaran Kodim 0606 dan Polresta Bogor Kota telah turun ke lapangan dan menjenguk korban pengendara ojek online yang diisukan ditabrak oleh sopir angkot.
Menurut Bima, pengendara ojek "online" tersebut sedang "off" atau tidak sedang beroperasi dan juga tidak menggunakan atribut ojek "online". Tukang ojek itu mengalami kecelakaan saat berkendaraan dan kakinya patah.
"Ini murni kecelakaan. Jadi tidak benar ada yang sopir angkot yang menabrak," katanya.
Bima menyebutkan, keributan yang terjadi antara sopir angkot dan ojek "online" terjadi karena beredarnya isu adanya pengendara ojek "online" yang ditabrak sopir angkot.
Hal tersebut memicu terjadinya aksi bentrok antara sopir angkot dan pengendara ojek "online" di Jalan Soleh Iskandar masuk wilayah hukum Kota Bogor.
"Kami sudah konfirmasi, tidak benar pengendara ojek 'online' ini ditabrak supir, memang benar tertabrak, tapi murni karena kecelakaan bukan ditabrak sopir angkot," katanya.
Baca Juga: Cerita Menarik Jokowi dan Raja Salman di Meja Makan Istana Bogor
Ia mengatakan, keributan terjadi antara angkot trayek 32 yang merupakan angkot wilayah Kabupaten Bogor dan beroperasi di wilayah perbatasan Kota Bogor dengan pengendara ojek "online".
"Kami sudah melakukan dialog dengan pengemudi ojek 'online' dan mencoba untuk menenangkan situasi. Aparat juga melakukan penyelidikan serta memproses secara hukum," kata Bima.
Untuk mengantisipasi pemogokan sopir angkot, pihaknya telah mengerahkan armada milik Satpol PP dibantu Kodim 0606 dan Polresta Bogor Kota untuk mengakomodir warga yang tidak terakomodasi oleh angkutan umum.
"Kami juga sudah menyiapkan antisipasi untuk esok hari. Berkoordinasi dengan Organda kota maupun kabupaten, serta pengemudi online ini," katanya.
Bima menambahkan, harus ada pengaturan mengenai keberadaan transportasi "online", baik dari pusat hingga ke tingkat daerah.
"Intinya semua mau diatur, jadi harus ada percepatan pengaturan online ini," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM