Suara.com - Kepolisian India menangkap 4 penyelundup mayat hasil menggali kuburan. Ditemukan 18 kerangka utuh dalam penangkapan itu.
Penangkapan itu dilakukan di Burdwan Bengal Barat. Kerangka sudah dicuci bersih oleh pelaku. Diduga para penyelundup bagian dari sindikat penyelundup mayat internasioal.
"Kerangka sudah rapih, dicuci dan dibersihkan dan akan diselundupkan dan dijual. Kami menduga bahwa mereka adalah bagian dari jaringan penyelundupan kerangka internasional," kata Anuj Sharma, wakil kepala polisi Bengal Barat, kepada AFP.
Hasil penyelidikan, mereka menggali lobang kuburan di burdwan Bengal. Terutama kuburan muslim di sana.
India melarang perdagangan tulang manusia pada tahun 1985 setelah mendapat tekanan dari kelompok-kelompok hak asasi manusia yang berpendapat praktik itu melanggar prinsip-prinsip dasar kemanusiaan.
Sebelum larangan tersebut, banyak keluarga miskin yang menjual mayat ke penyelundup untuk menghemat kremasi atau biaya penguburan. Mereka tinggal di kawasan miskin. Mereka menjualnya dengan harga beberapa ribu rupee.
Kerangka sering dikirim ke AS, Jepang, Eropa dan Timur Tengah. Mereka digunakan sebagai spesimen di perguruan tinggi dan medis. Beberapa dari mereka yang dikirim ke Cina untuk digunakan dalam produksi obat afrodisiak atau dalam India untuk ilmu hitam dan ritual Hindu lainnya.
Selama bertahun-tahun, polisi telah menemukan ribuan kerangka dari Bengal Barat, Bihar dan Jharkhand.
Pada tahun 2009, polisi menangkap seorang penyelundup dengan 67 tengkorak manusia dan tulang dari sebuah bus penumpang di distrik Chappra Bihar. Kurang dari sebulan sebelumnya, ditemukan 27 terkorak anak-anak dan 100 tulang dari seorang penumpang di distrik Silliguri. (AFP)
Baca Juga: Penemuan Mayat Bersimbah Darah Gegerkan Warga Karet
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya