Suara.com - Kondisi terumbu karang di Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terus memburuk. Tutupan karang hidup hanya 18,2 persen pada 2016.
"Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 2014 di KKPD itu, rata-rata tutupan karang hidupnya masih 25,67 persen," kata Peneliti terumbu karang dari Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, Sumatera Barat, Suparno di Padang, Kamis (23/3/2017).
Kondisi itu terus menurun pada 2015 dengan rata-rata tutupan karang hidup menjadi 23,36 persen. Tahun 2016 semakin parah ke angka 18,2 persen.
"Dari 2014 ke 2015 terjadi penurunan sebesar 2,31 persen, dan dari 2015 ke 2016 penurunannya sebesar 5,16 persen," ujarnya.
Dari data ini persentasi pengelompokan tutupan karang mulai angka 0 hingga 25 persen tergolong buruk atau rusak, dari 25 hingga 50 persen tergolong sedang, angka 50 sampai 75 tergolong baik, dan 75-100 persen tergolong sangat baik.
Kerusakan ini menurutnya, terjadi akibat fenomena alam yaitu meningkatnya suhu air di lautan hingga angka 33 - 34 derajat pada April hingga Juni 2016.
Peningkatan suhu ini kemudian menyebabkan pemutihan pada karang yang biasa dikenal dengan istilah 'bleaching' yang terjadi di seluruh kawasan Samudera Hindia.
"Pemutihan ini ditandai dengan perubahan warna pada karang yang mulai memucat, akan tetapi tidak langsung mati, akan tetapi lama kelamaan akan mati," katanya.
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah meresmikan kehadiran BMKG Maritim Stasiun Teluk Bayur yang dapat membantu pemerintah untuk memantau kondisi terumbu karang.
Baca Juga: Pemerintah Hitung Kerugian Kerusakan Terumbu Karang Raja Ampat
Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengatakan salah satu tugas dari BMKG Maritim yakni membuat model dari hasil pengamatan laut mengenai parameter untuk lapisan laut dalam, dimana terumbu karang tersebut berada. Data BMKG Maritim ini akan dapat berguna dalam menentukan langkah penyelamatan terumbu karang.
"Dengan melihat lapisan laut dalam itu, BMKG Maritim dapat menganalisa salinitas atau tingkat keasinan air laut dan temperatur, jika beberapa analisa tersebut berubah atau menjadi tidak normal maka akan berpengaruh pada perkembangan terumbu karang," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Pevita Pearce Kecewa Terumbu Karang Raja Ampat Digilas Kapal
-
Pemerintah Hitung Kerugian Kerusakan Terumbu Karang Raja Ampat
-
Luhut Akui Pemerintah Harus Introspeksi Soal Kasus Raja Ampat
-
Pemerintah Dikritik Sepelekan Masalah Terumbu Karang Raja Ampat
-
Kemenhub dan Bahama akan Investigasi Kandasnya Kapal Caledonian
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
Terkini
-
Viral Momen Unik Akad Nikah, Pasangan Ini Justru Asyik Tepuk Sakinah Bareng Penghulu
-
Program 3 Juta Rumah Tancap Gas, Prabowo Hadiri Akad Massal KPR FLPP
-
Dugaan Korupsi Akuisisi Saham PT Saka Energi, Kejagung Telah Periksa 20 Saksi
-
Cuaca Jakarta Hari Ini: Waspada Hujan Deras di Kawasan Pesisir
-
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Mengambang di Kali Kawasan Grogol Petamburan
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah