Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan selain meminta pertanggungjawaban pihak kapal yang merusak terumbu karang di Raja Ampat, pemerintah setempat juga harus melakukan introspeksi dan pembenahan.
"Kita belum hitung kerugian yang disebabkan, belum tahu berapa persisnya. Tapi kita juga instrospeksi kenapa kapal itu bisa lepas. Jadi kita ingin peraturan untuk lebih ketat lagi karena (Raja Ampat) adalah daerah tujuan wisata kita, yang kedua terumbu karang di daerah itu termasuk jenis yang langka di dunia," ujar Menko Luhut disela kunjungannya ke kawasan industri PT Maspion di Gresik, Jawa Timur pada Senin (20/3/2017).
Seperti diketahui kapal pesiar MV Caledonian Sky yang dinakhodai Keith Michael Taylor, kandas tepat di pusat kowasan konservasi perairan Raja Ampat pada awal bulan ini.
Ketika ditanya media apakah pemerintah sudah mengetahui berapa luas kawasan yang rusak karena kapal tersebut, Menko Luhut mengatakan baru mendapat data awal.
"Kemarin saya dapat laporan ada hampir dua hektar atau sekitar 20 ribu meter persegi karang yang rusak. Tim terpadu kami sekarang sedang menilai dan menghitung apa saja yang rusak dan bagaimana (kasus ini) ditinjau dari aspek legalnya. Kami sudah berhubungan dengan asuransi kapal tersebut, mereka akan bertanggungjawab atas kerusakan ini," jawabnya.
Pungli Pelabuhan Samarinda
Saat diminta komentarnya tentang Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan di Pelabuhan Palaran, Samarinda, Menko Luhut mengatakan ini adalah bagian dari usaha pemerintah untuk memerangi inefisiensi yang terjadi selama ini.
"Bagus itu, Pak Mentri Perhubungan kemarin sudah memberitahukan kepada saya bahwa ada sekitar Rp 6 miliar lebih yang ditangkap, Ini menjadi bagian dari usaha kita membersihkan bongkar muat di pelabuhan yang selama ini terlalu di monopoli. Kita ingin melakukan efisiensi agar produktivitas terus berjalan," jawabnya.
Akhir pekan lalu Bareskrim Polri melakukan OTT atas praktik pemerasan, pencucian uang dan premanisme yang dilakukan di wilayah Pelabuhan Palaran Samarinda yang menyebabkan tingginya biaya bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Palaran.
Baca Juga: Pemerintah Dikritik Sepelekan Masalah Terumbu Karang Raja Ampat
Tag
Berita Terkait
-
Pemerintah Dikritik Sepelekan Masalah Terumbu Karang Raja Ampat
-
Jatna Supriatna: Petaka Alam dari Semen Kendeng sampai Raja Ampat
-
Pemerintah Gugat PTTEP Atas Pencemaran Laut Montara
-
Kemenhub dan Bahama akan Investigasi Kandasnya Kapal Caledonian
-
KKP: Rusaknya Terumbu Karang Raja Ampat Perbuatan Pidana
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Harga Emas Global Anjlok Parah, Apa Penyebabnya?
-
Harga Semen Naik Terus di Tengah Volume Lesu, Prospek Laba Raksasa Saham Tertekan?
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pengusaha: Kami Butuh Kepastian Regulasi
-
Vale Pastikan Proyek Nikel Morowali Hasilkan Manfaat Sosial Nyata
-
Properti Kawasan Pendidikan Melonjak, Hunian Vertikal Tawarkan Investasi Dengan Return Menarik
-
Pasar Seni Bermain 2025: Ruang Kolaborasi Seni, Game Lokal, dan Inovasi Industri Kreatif
-
TEI 2025: Punya 7 Sertifikasi, Permen Jahe Produksi Binaan LPEI Ini Berjaya di Amerika
-
Prabowo Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah, Diisi Airlangga hingga Purbaya
-
BRI Salurkan Dana Rp55 Triliun untuk UMKM, Perkuat Likuiditas dan Ekonomi Nasional
-
Ribut-ribut Dana Pemda Ngendon di Bank, Mantu Jokowi Hingga KDM Tunjuk Menkeu Purbaya