Suara.com - Isu bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan yang dipakai menjelang pilkada Jakarta periode 2017-2022 turut mempengaruhi elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat.
"Mungkin ada kalau kami lihat dari pilkada putaran pertama. Jelas. Pemilih Ahok turun karena isu SARA," kata juru bicara tim sukses Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni, kepada Suara.com, Rabu (29/3/2017).
Ketika diwawancara, Raja Juli sedang terburu-buru untuk mengikuti sebuah kegiatan sehingga tidak sempat menjelaskan seberapa besar penurunan elektabilitas Ahok-Djarot gara-gara isu SARA.
Jelang pilkada putaran kedua, isu SARA kembali menguat. Indikatornya, setelah muncul propaganda untuk tidak menyalatkan jenazah pendukung Ahok-Djarot di sebagian masjid, muncul rencana Forum Umat Islam menyelenggarakan aksi Bela Al Quran pada Jumat (31/3/2017). Tapi sebelum itu sudah lebih dulu muncul rencana aksi Tamasya Al Maidah yang akan diselenggarakan pada 19 April 2019. Aksi ini digagas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI dan Gerakan Kemenangan Jakarta.
Raja Juli kemudian menyarankan untuk menanyakan kepada tim sukses pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengenai pendapat mereka terhadap isu SARA.
"Mungkin ada baiknya tanya juga ke tim Anies, apakah mereka setuju dengan aksi 313, apakah setuju Tamasya Al Maidah. Kalau selama ini mereka mengaku tidak gunakan isu SARA dalam kampanye, maka Mas Anies harus berani nyatakan aksi itu tidak perlu karena justru menciderai proses demokrasi," kata Raja Juli.
Swing voters
Persentase swing voters di pilkada Jakarta diprediksi masih banyak dan bisa menjadi penentu kemenangan di pilkada putaran kedua. Bagaimana cara timses Ahok menarik dukungan dari mereka?
Raja Juli mengatakan pihaknya sedang menyadarkan masyarakat bahwa pemerintahan Ahok-Djarot jauh lebih baik dibandingkan periode sebelum Joko Widodo menjabat gubernur Jakarta.
Pemerintahanan Ahok yang dimulai sejak Jokowi sudah membuat perubahan. Pemerintah lebih banyak menitikberatkan pelayanan konkrit sehingga masyarakat benar-benar merasakan haknya.
"Apakah lima tahun sebelum Pak Jokowi dan Ahok ada Kartu Jakarta Pintar, apakah ada Kartu Jakarta Sehat, apakah ada MRT, dan lain-lain," katanya.
Raja Juli menyindir tentu saja membandingkan dengan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya ketimbang dengan orang yang banyak janji-janji.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
5 Fakta Pembunuhan Keji Gadis Cilik 4 Tahun di Konawe Selatan, Motif Pelaku Terungkap
-
Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo Masuk Babak Baru, LPSK Dapatkan Bukti CCTV
-
Buntut Insiden Saat Kunker Komisi III DPR, Polda Jambi Minta Maaf: Tak Ada Niat Halangi Wartawan
-
4 Skandal Zita Anjani sebelum Diterpa Isu Pencopotan: Gara-Gara Dugaan Mangkir?
-
Anggota DPR Terima Dana Reses Rp2,5 Miliar, Najwa Shihab: Masalahnya, Cair ke Kantong Pribadi
-
Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan, Tegaskan Suara Korban Tak Boleh Terhapus
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
-
Menkeu Purbaya Sudah Tegur Putranya Gara-Gara Unggahan Viral Soal "Agen CIA": Masih Kecil!
-
Drama CEO Malaka Project vs TNI Berakhir Damai, Tak Ada Lagi Proses Hukum untuk Ferry Irwandi?