Suara.com - Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo membantah dirinya merupakan satu dari enam legislator yang menekan anggota Fraksi Partai Hanura Miryam S Haryani, agar tidak buka mulut terkait nama-nama penerima uang hasil korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) tahun anggaran 2011-2012.
Bantahan politikus Partai Golongan Karya (Golkar) ini, merupakan respons terhadap kesaksian Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dalam sidang kasus korupsi e-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Dalam persidangan, Novel mengungkapkan Miryam saat diperiksa KPK mengakui ada enam petinggi DPR yang menekan supaya dirinay bungkam. Salah satu dari keenam nama yang disebut Miryam adalah Bambang. Hingga berita ini diunggah, sidang itu masih berlangsung.
“Saya menyesalkan pernyataan Novel yang disampaikan dalam persidangan, tanpa melakukan pemeriksaan silang terlebih dulu. Jelas, saya dan beberapa teman anggota Komisi III DPR sangat dirugikan oleh tudingan Miryam seperti yang dikutip Novel,” tegasnya.
Bamsoet, begitu ia biasa disebut, mengakui tak habis pikir Miryam bisa menuduhnya seperti itu. Sebab, ia menglaim tak pernah bertemu Miryam untuk melancarkan tekanan terkait aliran dana korupsi e-KTP.
”Kapan saya berkomunikasi atau bertemu dia? Bagaimana cara saya mengancam dan menekannya. Jelas, ada upaya pembunuhan karakter kepada diri saya,” tutur Bamsoet, balik menuding Miryam.
Sebelumnya, dalam persidangan, Novel mengatakan kepada majelis hakim bahwa Miryam pernah mengakui diancam enam petinggi DPR terkait kasus korupsi e-KTP.
“Adanya ancaman itu diungkapkan Saudari Miryam kepada kami sewaktu kali pertama diperiksa KPK, yang mulia,” kata Novel kepada majelis hakim.
Novel menjelaskan, Miryam menyebut nama politikus Partai Golongan Karya (Golkar) Bambang Soesatyo sebagai satu dari enam petinggi DPR yang menekan dirinya.
Baca Juga: Ini 6 Petinggi DPR yang Tekan Saksi Kasus e-KTP supaya Bungkam
Menurut pengakuan Miryam kepada penyidik KPK, Bamsoet menekan dirinya agar tidak menyebutkan nama-nama anggota DPR yang terkait pembagian uang hasil rasuah e-KTP.
"Selain Bambang Soesatyo, Saudari Miryam juga menyebut nama Azis Syamsudin, Desmond J Mahesa, dan Masinton Pasaribu. Lalu, seingat saya, juga Syarifudin Sudding, dan satu lagi dia lupa namanya. Tapi dia sebut nama partainya," tutur Novel.
Berita Terkait
-
Bamsoet Pastikan Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto 'Mulus' Tanpa Ada Hambatan
-
Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
-
Heboh Bamsoet Pelihara Banyak Burung Merak, KPKP DKI Ungkap Sederet Aturannya!
-
Terkuak! Burung Merak yang Viral di Jaktim Ternyata Milik Bamsoet, Emang Boleh Dipelihara?
-
5 Fakta Tesla Cybertruck Pelat 'Sakti' ZZH Ramaikan Fenomena 'Tot Tot Wuk Wuk'
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta