News / Nasional
Sabtu, 01 April 2017 | 17:39 WIB
Longsor Kabupaten Ponorogo. (Foto BNPB)

Suara.com - Longsor tiba-tiba menerjang salah satu desa di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Longsor terjadi di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Sabtu (1/4/2017) pagi.

Kronologi kejadian longsor ditandai oleh bunyi gemuruh pada pukul 07.30 WIB. Sebagian masyarakat terdampak menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.

Kemudian pada pukul 08.00 WIB bencana longsor terjadi disertai dengan suara gemuruh menerjang 2 RT yaiti RT 02 dan 03/RW 01 yang terdiri dari 23 rumah penduduk dan ladang masyarakat dengan jumlah jiwa sekitar 50 orang, sebagian masyarakat berhasil menyelamatkan diri.

“17 orang luka-luka dan dirawat di Puskesmas Pulung,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu sore.

Menurut keterangan warga dan BPBD Ponorogo masih ada sekitar 22 orang jiwa dan 15 orang pekerja panen Jahe yang tertimbun tanah longsor. Satu korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan diperkirakan 26 korban masih dicari.

Sejumlah hewan ternak milik masyarakat diperkirakan ikut tertimbun material longsor.

Tanda-tanda longsor sudah diketahui masyarakat sejak 20 hari yang lalu. Hujan deras menyebabkan munculnya retakan-retakan di perbukitan. Dari peta rawan longsor, Desa Banaran merupakan daerah bahaya tinggi longsor.

Sejak adanya tanda-tanda longsor masyarakat mengungsi sementara pada malam hari. Pada siang hari kembali ke rumah melakukan aktivitas sehari-hari.

Jumat (31/3/2017) malam terjadi hujan lebat namun tidak terjadi longsor. Saat Minggu pagi masyarakat kembali ke rumah terjadi longsor.

Baca Juga: Korban Hilang Longsor Ponorogo Bertambah, Satu Jasad Ditemukan

BPBD dan aparat telah memberikan arahan kepada masyarakat untuk menjauh dari lokasi longsor mengingat kondisi tanah masih labil, dan kemungkinan bisa terjadi longsor susulan. 

Pada pukul 16.00 WIN Tim SAR gabungan menghentikan pencarian korban karena hujan.  Kondisi cuaca dan medan yang labil dikhawatirkan dapat menimbulkan longsor susulan. Kebutuhan mendesak adalah alat berat. Namun akses jalan menuju lokasi jalannya sempit dan sulit.

“Tim Reaksi Cepat BNPB bersama BPBD Provinsi Jawa Timur membantu penanganan darurat,” tutup Sutopo.

Tag

Load More