Suara.com - Dua orang tewas dan puluhan ribu warga Australia terdampar oleh banjir pada Sabtu (1/4/2017) setelah sisa topan kuat menyapu sepanjang pantai timur negara itu. Akibat peristiwa tersebut jembatan juga dilaporkan hancur.
Daerah bencana dari topan Debbie itu membentang 1.000 km dari lokasi wisata pulau tropika negara bagian Queensland dan Gold Coast sampai tanah pertanian di negara bagian New South Wales. Lebih dari 100.000 rumah kehilangan listrik.
Dilansir dari Antara, kantor Meteorologi melaporkan enam sungai besar mencapai tingkat tertinggi banjir dan masih meningkat di beberapa daerah.
Sirene banjir terdengar di beberapa kota, membuat warga terdampar naik ke atap rumah tergenang untuk menunggu penyelamatan. Tapi gerak cepat air dan angin kencang menghambat awak darurat mencapai beberapa daerah.
Polisi menyatakan menemukan mayat dua perempuan dari banjir pada Jumat (31/3/2017), kematian pertama yang dilaporkan sejak topan Debbie menerjang pada Selasa. Satu ditemukan di lahan berlumpur dan yang lain diangkat polisi penyelam dari mobil tersangkut jembatan banjir.
Pihak berwenang mengkhawatirkan lebih banyak orang tewas semalam akibat banjir terus meningkat.
Topan Debbie, badai kategori empat, kurang satu dari yang paling kuat, tingkat lima, menerjang negara bagian Queensland pada Selasa lalu, menghantam loka wisata, memutus aliran daya dan menutup tambang batu bara.
Debbie akan memukul perekonomian Australia senilai 1,7 triliun (1,3 triliun dolar AS), dengan ekonom memperkirakan itu akan memperlambat pertumbuhan hingga di bawah 2 persen pada catur wulan pertama ini.
Di cekungan Bowen, satu-satunya sumber terbesar batu bara di dunia, yang digunakan dalam pembuatan baja, Glencore mengatakan tambangnya tidak rusak akibat badai itu tapi berproduksi kembali tergantung pada pembukaan kembali hubungan kereta api.
Baca Juga: Chelsea Mati Kutu, Palace Tuntaskan Dendam
Tiga dari empat jalur kereta api kelolaan Aurizon di wilayah tersebut ditutup dan BHP menghitung sejauh mana gangguan pengiriman.
Asuransi terkemuka Queensland, Suncorp Group Ltd dan RACQ, mengatakan terlalu dini untuk menghitung kerusakan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan