Suara.com - Tiga dari enam pemuda yang mengaku wartawan dari media mingguan terbitan Bandung, ditangkap anggota Polsek Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat. Polisi menangkap mereka setelah mendapat laporan dari nelayan jaring terapung di Waduk Jangari. Petani merasa resah dengan orang-orang yang mengaku jurnalis itu.
"Penangkapan oknum wartawan itu berawal dari keluhan ratusan pemilik jaring apung di kawasan Waduk Calincing, Desa Sindangjaya, Kecamatan Ciranjang, karena dipaksa membeli atribut berupa kaos berlogo media Buser seharga Rp100 ribu per helai," kata Kapolsek Ciranjang Kompol S. Lubis di Cianjur, Senin (3/4/2017).
Dia menambahkan pemuda-pemuda yang mengaku wartawan berinisial M, DS, dan H. Sedangkan tiga orang lainnya masuk daftar pencarian orang: Mk (30), H (25), dan DI (35). Ketiganya merupakan warga Kampung Pasir Muncang, Desa Sukakerta, Kecamatan Kadupandak.
"Ketiga orang ini menjual paksa atribut pada pemilik dan petani japung, bahkan disertai ancaman, dimana pemilik dan petani harus membeli sebanyak 5 buah kaos, agar aman dari aparat dalihnya," kata Lubis.
Saat ini, ketiga pemuda berada di kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan.
Jeni Sopyan (27), pemilik jaring apung, mengatakan aksi orang-orang itu sangat meresahkan ratusan warga di kawasan Waduk Jangari, terutama pemilik jaring apung, sejak satu bulan terakhir. Mereka menjual paksa kaos dan stiker.
"Kami dipaksa membeli kaos berlogo media Buser seharga Rp100 ribu dan harus membeli minimal lima buah kaos. Kalau membeli kaos tersebut dijamin setiap persoalan hukum akan tuntas," katanya.
Bahkan, seorang dari pemuda tersebut sering memperlihatkan senjata api untuk menakut-nakuti korban agar membeli kaos.
"Ada yang bawa senjata api juga setiap menawarkan kaos biar kami takut mungkin," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
HUT AJI ke-31: Jurnalis Dihadapkan Represi, PHK, Hingga Ancaman AI
-
Bekali Dosen dengan Pelatihan AI, SCU Perkuat Literasi Digital dan Riset di Era Kecerdasan Buatan
-
Sejarah Hari Pers Nasional Tanggal 9 Februari
-
AJI Solidaritas Pemutusan Hubungan Kerja Pekerja CNN Indonesia
-
EF EFEKTA dan AJI Jakarta Berkolaborasi, Tingkatkan Kompetensi Bahasa Inggris Jurnalis
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter
-
Pengamat Sebut Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Punya Tantangan untuk Reformasi Polri
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!
-
Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Wilayah Indonesia Aman dari Tsunami
-
Tak Hanya Cari Fakta, LPSK Ungkap Misi Kemanusiaan Tim Investigasi Kerusuhan