Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (tengah) usai melakukan pertemuan di kediaman Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (1/4/2017) malam [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Dalam persidangan ke-17 perkara dugaan penodaan agama, terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akhirnya mengungkapkan alasan menyebut, ingin membuat username Wifi 'Al Maidah 51' dengan password 'kafir'. Sebelumnya, pernyataan Ahok yang terkam dalam video tersebut sempat beredar luas, dan menjadi perdebatan banyak orang.
Ahok menjelaskan, video itu diambil saat dirinya memimpin rapat pimpinan bersama sejumlah pejabat di DKI. Rapat dilakuakn di Balai Kota.
"Dalam konteks itu, saya ingin DKI beli halaman besar di depan masjid untuk dibangun RPTRA (ruang publik terpadu ramah anak). Anak yang main di taman itu lebih baik bisa baca Al Quran atau khatam," ujar Ahok dalam persidangan di gedung Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (4/4/2017).
Gubernur Jakarta non-aktif ini menginginkan setiap RPTRA yang dibangun di halaman masjid dilengkapi dengan fasilitas Wifi.
Untuk dapat menggunakan akses internet secara gratis, masyarakat harus mengaji terlebih dahulu. Ide agar password berhubungan dengan ayat suci Al-Qur'an karena lokasinya berdekatan dengan tempat ibadah. Selain itu, Ahok ingin mendorong anak-anak untuk rajin membaca Al-Quran.
"Saya ambil contoh, aku tahunya Al-Maidah ayat 51. Passwordnya saya bilang 'kafir', untuk menyindir mereka," kata Ahok.
Mereka yang dimaksud Ahok adalah pihak-pihak yang suka dengan Ahok dan selalau melakukan aksi demonstrasi di Balai Kota DKI Jakarta pada hari Jumat. Adapun tuntutannya agar Ahok turun sebagai gubernur Jakarta.
Terakhir, Ahok juga sempat menyinggung oknum pegawai negeri sipil DKI yang tak bisa menerima Jakarta dipimpin gubernur non muslim.
Sebelumnya, JPU menambahkan barang bukti video penyataan Ahok yang menyinggung soal username Wifi ke majelis hakim. Sebelum diserahkan, video juga smpat diputar di dalam persidangan.
Dalam perkara dugaan penodaan agama, jaksa mendakwa Ahok menggunakan Pasal 156a dan Pasal 156 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Ihwal kasus ini pidato Ahok mengutip Al Quran Surat Al Maidah ayat 51.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera