Suara.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menemukan produk makanan dan minuman berbahaya dari Malaysia di kawasan perbatasan. Sebab makanan itu kadaluwarsa.
Kepala Bidang Pengendali Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Ramsidah mengatakan sejumlah produk makanan minuman asal Malaysia yang disita aparat gabungan setempat.
"Makanan dan minuman yang sudah kadaluwarsa itu sangat berbahaya jika dikonsumsi utamanya bagi anak-anak karena ketahanan tubuhnya masih rentan," jelas dia di Nunukan, Rabu (5/4/2017).
Makanan dan minuman kadaluwarsa tersebut telah mengandung bakteri atau virus karena batas waktu konsumsinya telah berakhir dimana produk-produk memiliki batas waktu oleh perusahaan yang memproduksinya.
Efek yang ditimbulkan oleh makanan dan minuman kadaluwarsa adalah keracunan hingga kematian akibat telah terkontaminasi dengan bakteri atau jamur yang menyerang tubuh manusia.
Mengingat dampak yang ditimbulkan tersebut, Ramsidah mengajak pedagang di daerah itu tidak menperjualbelikan makanan dan minuman kadaluwarsa.
Kemudian masyarakat juga diimbau agar memperhatikan kemasan pada saat berbelanja, kata Ramsidah. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!