Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terus mengalami kenaikan setiap tahunnya yang berdampak signifikan di perekonomian Indonesia.
"Presiden, Wakil Presiden seringkali mengkritik diri sendiri, pemerintahan. Bahwa dalam 10 tahun terakhir, APBN naik lebih dari dua kali lipat tapi dampaknya ke ekonomi, jangankan dua kali lipat, tetap segitu saja," kata Darmin di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2017).
Darmin mengaku ada kesalahan dalam pengelolaan APBN sehingga APBN yang saat ini menembus Rp2 ribu triliun itu belum secara maksimal mencapai tujuan bernegara. Yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, mengurangi kesenjangan, pengangguran, dan kemiskinan.
"Mesti ada yang salah dan kita harus mencari cara memperbaikinya," katanya.
Dirinya mengatakan, rakyat bukanlah objek. Pemerintah, sambungnya lebih baik mengembangkan industri dan pasar. Sebagai contoh persoalan bibit tanaman.
Menurut Darmin, pemerintah tidak perlu jor-joran memberikan bibit kepada masyarakat. Cukup sekali dua kali, kemudian mengembangkan penelitian.
"Kalau mau membantu rakyat, kasih saja voucher 50 persen, jangan 100 persen, supaya rakyat berpikir. Rakyat kan bukan orang bodoh, pasti dia akan memilih bibit mana yang bagus untuk sawahnya, karena hidup dia ada di situ. Jadi jangan kita sibuk bagi-bagi atau bikin proyek," kata Darmin.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?