Suara.com - Keseharian Buni Yani berubah drastis sejak ditetapkan polisi sebagai tersangka kasus penyebaran ujaran kebencian melalui media sosial. Tak lagi mengajar di London School of Public Relations (LSPR), dia kini malah sering diundang pengurus masjid di Jakarta untuk memberikan ceramah.
"Sekarang saya sudah tidak jadi dosen. saya sering diundang jadi penceramah. Saya diminta ceramah mengenai dakwah di media sosial maupun masjid-masjid di wilayah Jakarta. Insya Allah, nanti diminta ceramah Isra Miraj sebentar lagi, jadwal saya bulan ini di akhir pekan padat," kata Buni Yani dalam konferensi pers bersama tim kuasa hukum, di Jalan Haji Sa'abun nomor 20, Jati Padang, Jakarta Selatan, Jumat, (7/4/2017) malam.
Semula, Buni ragu menerima tawaran mengisi ceramah. Selain merasa tak pandai berceramah, dia juga bukan ahli agama.
"Saya jadi tersangka, menjadi lebih laris. Background saya bukan ahli agama, saya tidak belajar agama secara khusus," ujar Buni Yani.
"Tapi karena saya muslim tentu saya belajar agama. Saya sendiri bagaimana caranya untuk bisa hidup. Karena sudah tidak kerja. Saya harus kreatif, kawan-kawan minta saya minta bisa cari uang, mereka usul itu (Jadi penceramah)," katanya menambahkan.
Buni Yani ditetapkan menjadi tersangka setelah mengunggah potongan rekaman pidato Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengutip Surat Al Maidah ayat 51. Tulisan atau caption yang ditambahkan pada rekaman itu dianggap sebagai penghasutan berbau SARA.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka