Suara.com - Seorang gadis berusia 9 tahun bernama Ridhima Pandey, menggugat pemerintah India ke pengadilan karena dinilai gagal mencegah perubahan iklim dan pencemaran udara.
Gugatan tersebut, seperti dilansir The Guardian, Jumat (7/4/2017) pekan lalu, diawali dengan pengajuan petisi oleh Pandey di Mahkamah Nasional bidang Lingkungan Hidup India.
Dalam petisi itu ditegaskan, kegagalan pemerintah India mencegah perubahan iklim dan pencemaran udara bakal berdampak buruk bagi kaum muda penerus bangsa seperti Pandey.
"Kami, kaum muda India, menuntut pemerintah segera memgeluarkan kebijakan berdasarkan ilmu pengetahuan untuk mengurangi dan meminimalisasi dampak buruk adanya perubahan iklim dan pencemaran udara," demikian petisi tersebut.
Pandey, dalam petisinya, juga menilai pemerintah India abai karena tak mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi imbas emisi gas rumah kaca sehingga turut andil dalam perubahan iklim secara negatif.
“Pemerintahku juga sebenarnya memunyai potensi membuat regulasi mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, tapi mereka tak melakukannya. Karena itulah, aku memohonkan perkara kasus ini untuk disidangkan dalam pengadilan lingkungan,” tutup Pandey dalam petisinya.
Mahkamah Nasional bidang Lingkungan Hidup India tidak menganggap sepele gugatan bocah tersebut. Mereka lantas mendesak Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Perubahan Iklim serta Dewan Pengontrol Polusi Negara untuk memberikan respons dalam kurun dua pekan ke depan.
Dalam artikel Guardian, India disebut sebagai satu dari sepuluh negara penyumpang polisi udara terbanyak di dunia.
Baca Juga: Keunikan Debat Putaran Kedua Pilkada DKI yang Dipandu Ira Koesno
Sementara menurut data Greenpeace Januari 2017, sebanyak 1,2 juta penduduk India tewas per tahun karena tingginya kadar polutan dalam diri mereka.
Namun, Menteri Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Perubahan Iklim India Anil Nadhav Dave membantah keseluruhan data tersebut yang dianggap tak lengkap, sehingga salah menyimpulkan.
"Datanya tidak lengkap, jadi kesimpulan yang dibuat tidak valid untuk membuktikan keterkaitan antara tingkat kematian dan polusi udara di India,” sanggahnya.
Berita Terkait
-
Gara-gara Makan Bakso, PRT Dituntut Majikannya ke Pengadilan
-
Diasuh Monyet, Anak Ini Tak Bisa Jalan dan Bicara seperti Manusia
-
Lelaki Jepang Temukan Uang Tunai Rp5,1 Miliar di Tumpukan Sampah
-
Polisi Temukan Wanita Nyaris Tak Berbusana Mengaku Putri Duyung
-
Video Seorang Ibu di Surabaya Ini Menuai Simpati Internasional
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang