Suara.com - LSM advokasi buruh migran atau TKI, Migrant CARE menilai Siti Aisyah, salah satu terdakwa kasus pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un adalah korban dari kejahatan politik. Hal ini disimpulkan berdasarkan investigasi dan keterangan-keterangan yang diperoleh dari pengacara Aisyah.
"Sejatinya Siti Aisyah hanyalah korban dari tindak kejahatan politik tingkat tinggi yang tidak mungkin berangkat dari inisiatif Siti Aisyah semata," kata Direktur Eksekutif Migrant CARE, Wahyu Susilo melalui keterangan pers yang diterima Suara.com, Rabu (12/4/2017).
Modus yang dilakukan dalang pembunuhan ini mirip seperti penggunaan para perempuan yang menjadi korban perdagangan manusia dan narkotika. Dilihat dari latar belakang sosial ekonomi Aisyah, Migrant CARE menyimpulkan perempuan asal Serang itu jelas sebagai tumbal.
Untuk itu, Migrant CARE mendesak Pemerintah Indonesia dan pihak pengacara untuk cermat mengkonstruksi pembelaan dengan argumen bahwa Aisyah hanyalah korban. Namun upaya ini kata Wahyu, harus didukung oleh investigasi yang komprehensip.
"Kriminalisasi Siti Aisyah dengan ancaman hukuman mati berpotensi memutus mata rantai penyelidikan otak utama di balik pembunuhan Kim Jong Nam," katanya.
Siti Aisyah akan kembali menjalani sidang di Pengadilan Malaysia pada hari ini, Kamis(13/4/2017). Dalam dakwaan disebutkan, Siti Aisyah bersama pelaku lainnya telah membunuh Jong Nam dengan racun di Bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari 2017. Atas dakwaan itu, Aisyah terancam hukuman mati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba
-
Nyaris 7.000 Siswa Keracunan, Cak Imin Janji Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis
-
Adu Kekayaan Mardiono Vs Agus Suparmanto, Saling Klaim Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Kasad Maruli Pimpin Kenaikan Pangkat 65 Jenderal TNI AD, 3 di Antaranya Sandang Pangkat Letjen
-
Parade Bintang di Lautan: 67 Jenderal TNI AL Naik Pangkat, KSAL Pimpin Langsung Upacara Sakral