Suara.com - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menjamin pengusutan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan tidak akan berpengaruh dengan masa lalu Novel yang diketahui kurang harmonis dengan Institusi Polri.
"Kenapa mesti berpengaruh? Ya nggaklah," kata Iriawan di Kodam Jaya, Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2017).
Iriawan juga memastikan akan segera mengungkap dua pelaku misterius yang telah menyiram cairan asam sulfat kepada Novel. Teror air keras itu terjadi usai Novel melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid dekat rumahnya di Perumahan Bank Bumi Daya Jalan Deposito, Perumahan Bank Bumi Daya, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017) pagi.
"Tetap saja kami ungkap," katanya.
KPK pernah berseteru dengan Polri, yang dikenal dengan kisah 'Cicak vs Buaya', saat Novel menjadi Kepala Satgas yang menangani kasus tindak pidana korupsi simulator SIM pada 2012. Kasus ini telah menyeret nama mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Djoko Susilo.
Novel sendiri pernah menjadi penyidik di Bareskrim Mabes Polri dengan pangkat Komisaris. Pada tahun 2007, bapak 5 anak itu ditarik menjadi penyidik di KPK.
Sejak menangani kasus yang melibatkan petinggi Polri. Novel sempat dijemput oleh rekan-rekannya di Korps Bhayangkara tersebut di kantor KPK pada malam hari. Penjemputan Novel itu terjadi setelah ada penyidik KPK menggeledah kantor Korps Lalu Lintas Polri.
Tak lama dari rentetan peristiwa perseteruan KPK vs Polri. Novel mendadak ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penembakan terhadap pencuri sarang burung walet di Lampung tahun 2004. Ketika itu, suami Rina Imeda ini menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bengkulu.
Baca Juga: Berobat di Singapura, Novel Baswedan Mulai Bisa Melihat
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra
-
Kemendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Pulihkan Desa Terdampak Bencana
-
Profil Amal Said, Dosen Viral Ludahi Pegawai Kasir Terancam Dipenjara
-
Bundaran HI Siap Sambut Tahun Baru 2026, Panggung Hampir Selesai
-
Begini Kata Hasto Soal Sejumlah Ketua DPD PDIP Masih Rangkap Jabatan di Partai
-
Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota, Arus Arah Slipi Macet Panjang hingga 4 Kilometer!
-
Bukti Kehadiran Negara, Kemen PU Turun Langsung Bersihkan Pesantren Darul Mukhlisin
-
Waketum PAN Sebut Pilkada Lewat DPRD Layak Dipertimbangkan: Bisa Tekan Politik Uang dan Dinasti
-
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Singgung Sila ke-4: Pilkada Lewat DPRD Layak Dikaji dan Konstitusional
-
KPK Sebut Penyidikan Kasus Haji Segera Rampung, Bagaimana Nasib Gus Yaqut hingga Bos Maktour?