Suasana Debat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4/2017). [Suara.com/Oke Atmaja]
Jika survei LSI Denny JA pada periode April 2017 dibandingkan dengan survei pada Maret 2017, terlihat pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno sama-sama mengalami kenaikan dukungan. Namun, posisi dan jarak elektabilitas kedua pasangan hampir sama dengan survei Maret 2017, sebelum kampanye dimulai.
LSI Denny JA menemukan bahwa ada empat isu yang sangat menentukan naik-turunnya suara kandidat tersebut. Ada dua isu menguntungkan Ahok-Djarot. Dan ada dua isu menguntungkan pasangan
Anies-Sandiaga.
Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan dua isu yang menguntungkan Ahok-Djarot, pertama: tingkat kepuasaan terhadap kinerja Ahok sebagai gubernur. Survei ini menunjukan bahwa tingkat kepuasaan publik terhadap kinerja Ahok masih diatas 70 persen, tepatnya sebesar 73,0 persen. Dengan kepuasan publik yang cukup tinggi, Ahok seharusnya lebih mudah mengkonversi mereka yang puas terhadap kinerjanya menjadi dukungan.
Selisih antara mereka yang puas diatas 70 persen, dengan mereka yang memilihnya sebagai calon gubernur yang hanya 42,7 persen, menunjukan bahwa ada variabel lain yang berpengaruh terhadap elektabilitas petahana, terutama persepsi personaliti dan isu primordial.
Kedua, meskipun masih mayoritas, pemilih yang menilai Ahok menista agama cenderung mengalami penurunan. Saat ini, mereka yang menilai Ahok menista agama terkait kasus Al Maidah ayat 51 sebesar 52,3 persen. Pada Maret 2017, mereka yang menilai Ahok menista Agama sebesar 53,3 persen.
Ardian mengatakan jika tren prosentase yang menilai Ahok menista agama makin turun, maka peluang Ahok untuk didukung makin besar. Pada survei Maret 2017 sebelumnya, terlihat bahwa mereka yang menilai Ahok tidak menista agama, cenderung memilih pasangan petahana tersebut.
Sementara itu, kata Ardian, dua isu yang menguntungkan pasangan Anies-Sandiaga adalah, pertama: prosentase pemilih yang menginginkan gubernur baru masih tinggi. Survei April 2017 menunjukkan bahwa sebesar 54,1 persen pemilih menyatakan bahwa mereka menginginkan gubernur baru. Hanya 33,7 persen yang menyatakan bahwa mereka tetap ingin gubernur petahana menjabat kembali. Isu gubernur baru menguntungkan pasangan Anies-Sandiaga.
Makin banyak atau makin besar pemilih yang inginkan gubernur baru, maka makin besar pula dukungan terhadap pasangan Anies-Sandiaga.
LSI Denny JA menemukan bahwa ada empat isu yang sangat menentukan naik-turunnya suara kandidat tersebut. Ada dua isu menguntungkan Ahok-Djarot. Dan ada dua isu menguntungkan pasangan
Anies-Sandiaga.
Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan dua isu yang menguntungkan Ahok-Djarot, pertama: tingkat kepuasaan terhadap kinerja Ahok sebagai gubernur. Survei ini menunjukan bahwa tingkat kepuasaan publik terhadap kinerja Ahok masih diatas 70 persen, tepatnya sebesar 73,0 persen. Dengan kepuasan publik yang cukup tinggi, Ahok seharusnya lebih mudah mengkonversi mereka yang puas terhadap kinerjanya menjadi dukungan.
Selisih antara mereka yang puas diatas 70 persen, dengan mereka yang memilihnya sebagai calon gubernur yang hanya 42,7 persen, menunjukan bahwa ada variabel lain yang berpengaruh terhadap elektabilitas petahana, terutama persepsi personaliti dan isu primordial.
Kedua, meskipun masih mayoritas, pemilih yang menilai Ahok menista agama cenderung mengalami penurunan. Saat ini, mereka yang menilai Ahok menista agama terkait kasus Al Maidah ayat 51 sebesar 52,3 persen. Pada Maret 2017, mereka yang menilai Ahok menista Agama sebesar 53,3 persen.
Ardian mengatakan jika tren prosentase yang menilai Ahok menista agama makin turun, maka peluang Ahok untuk didukung makin besar. Pada survei Maret 2017 sebelumnya, terlihat bahwa mereka yang menilai Ahok tidak menista agama, cenderung memilih pasangan petahana tersebut.
Sementara itu, kata Ardian, dua isu yang menguntungkan pasangan Anies-Sandiaga adalah, pertama: prosentase pemilih yang menginginkan gubernur baru masih tinggi. Survei April 2017 menunjukkan bahwa sebesar 54,1 persen pemilih menyatakan bahwa mereka menginginkan gubernur baru. Hanya 33,7 persen yang menyatakan bahwa mereka tetap ingin gubernur petahana menjabat kembali. Isu gubernur baru menguntungkan pasangan Anies-Sandiaga.
Makin banyak atau makin besar pemilih yang inginkan gubernur baru, maka makin besar pula dukungan terhadap pasangan Anies-Sandiaga.
Kedua, mereka yang tak rela Jakarta dipimpin oleh gubernur tersangka masih mayoritas.
Survei menunjukkan bahwa 55.4 persen publik menyatakan bahwa mereka tak rela gubernurnya seorang tersangka penista agama. Hanya 26,9 persen yang menyatakan bahwa mereka tidak masalah dengan status tersangka seorang gubernur. Isu kedua ini menjadi penghalang bagi pemilih yang merasa tak rela dipimpin gubernur tersangka untuk memilih pasangan petahana.
Survei menunjukkan bahwa 55.4 persen publik menyatakan bahwa mereka tak rela gubernurnya seorang tersangka penista agama. Hanya 26,9 persen yang menyatakan bahwa mereka tidak masalah dengan status tersangka seorang gubernur. Isu kedua ini menjadi penghalang bagi pemilih yang merasa tak rela dipimpin gubernur tersangka untuk memilih pasangan petahana.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Presiden Prabowo Sebut Kesalahan Sistem Jadi Penyebab Kebocoran Anggaran Negara
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter
-
Tak Ada Damai, Penggugat Ijazah Gibran, Subhan Palal Beri Syarat Mutlak: Mundur dari Jabatan Wapres!
-
Dari OB dan Tukang Ojek Jadi Raja Properti, 2 Pemuda Ini Bikin Prabowo Hormat, Cuan Rp150 M Setahun!