Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul mengatakan bahwa kepolisian sangat selektif dalam menindaklanjuti laporan masyarakat selama penyelenggaraan pilkada, khususnya di DKI Jakarta. Kata dia, sudah ada laporan yang ditindaklanjuti, namun ada juga yang belum dilanjutkan.
"Ada laporan-laporan, kami terus lakukan proses. Terkait beberapa pasangan itu kami tunda dulu," katanya dalam diskusi bertajuk 'Pilkada Sehat dan Demokratis' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/4/2017).
Ketua Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan bahwa sebagian laporan yang sudah disampaikannya teetahan di pihak kepolisian. Kata dia kasus tersebut tidak sampai ke pengadilan karena kadaluwarsa di tangan polisi.
"Kita sebenarnya ingin memberikan efek jera, ada banyak laporan yang tidak sampai ke pengadilan karena hanya sampai di kepolisian. Ada juga laporan yang dicabut oleh pelapornya," kata Mimah.
Namun, Martinus menjelaskan, dalam menindaklanjuti laporan itu polisi harus melihat potensi dampak dinamika sosial yang akan terjadi.Oleh karena itu, kepolisian harus bijak dalam menindaklanjuti laporan yang masuk.
"Kami melihat di sini bahwa permasalahan bisa saja dipicu dari penegakan hukum yang ada. Sehingga, kami harus bijak mempertimbangkan ini," katanya.
Namun demikian, Martinus tidak bisa menyebutkan laporan apa saja yang sudah ditindaklanjuti dan yang masih ditahan penindakannya.
"Saya tidak punya catatan persis, masih menunggu beberapa yang diproses hukumm saat proses pilkada putaran pertama," katanya.
Baca Juga: Penambahan DPT Pilkada DKI Putaran Dua Sebanyak 109 Ribu
Martinus mengatakan, dalam mengawal penyelenggaraan pilkada, khususnya di DKI Jakarta, maka kepolisian harus menunjukkan netralitas.Pemilahan dalam menindaklanjuti laporan masyarakat bertujuan demi terjaganya ketertiban di masyarakat.
"Kami sama sekali tidak punya kepentingan apapun dalam Pilkada DKI, kecuali bahwa situasi ketertiban Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) terjaga dengan baik," kata Martinus.
"Semua elemen masyarakat dapat beraktifitas, jangan sampai terganggu. Masyarakat mencari pekerjaannya juga bisa. Jangan sampai terhalangi, itu yang kami upayakan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?