Suara.com - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menilai suasana menjelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua menunjukkan optimisme warga Ibu Kota dalam menghadapi pesta demokrasi.
"Ini semestinya merupakan gejala positif yang menandai bahwa masyarakat percaya pada proses-proses politik yang digariskan oleh hukum di negeri ini," katanya dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa (18/4/2017).
Ia mengatakan, demokrasi tanpa partisipasi sama halnya kepemimpinan tanpa legitimasi. Bahwa semakin mendekati hari pemilihan eskalasi politik cenderung meningkat, menurut dia itu hal yang wajar.
Hanya, Said Aqil mengingatkan bahwa politik adalah upaya perbaikan hidup bersama menuju jalan keselamatan. Jika kecenderungan justru pada perusakan, maka proses itu bukan lagi politik, melainkan perang.
"Pilkada DKI 2017 adalah bagian dari proses politik, bukan perang," kata Said Aqil menandaskan.
Pilkada menurutnya pula, menjadi momentum untuk menguji diri, seberapa dewasa warga menempuh kesanggupan hidup bersama berdasar asas kewarganegaraan yang patuh pada konstitusi.
Ia pun menegaskan bahwa kontestan Pilkada DKI adalah warga negara yang sah dengan segala hak dan kewajibannya.
"Ahok Cina, Anies Arab. Tidak, mereka adalah orang Indonesia," kata Said Aqil.
Lulusan Universitas Ummul Quro, Mekkah, Arab Saudi, itu mengatakan bahwa kekuasaan politik bersifat nisbi, apalagi dalam demokrasi.
"Maka begitu seseorang memaksakan kehendaknya, memutlakkan nafsu politiknya, jangan-jangan ia sedang menuhankan diri," kata Said Aqil. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO