Suara.com - Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin berharap hasil Pilkada Jakarta 2017 tidak membuat perpecahan di kalangan masyarakat.
Lukman mengakui, banyak perbedaan yang mencolok terjadi pada Pilkada ini. Karenanya, dia berharap perbedaan ini bisa disatukan oleh pemenang dalam Pilkada itu sendiri.
"Jangan sampai Pilkada ini memutus tali pertemanan kita, persahabatan kita bahkan persaudaraan kita. Sekeras, setajam, sebesar apapun perbedaan kita, janganlah sampai memutus tali persaudaraan antar kita hanya karena perbedaan pilihan di Pilkada," kata Lukman di DPR, Selasa (18/4/2017).
Dia pun berharap, organisasi masyarakat dari berbagai kalangan untuk dapat menahan diri dan menjaga ketenangan pada gelaran pencoblosan yang akan dilaksanakan, besok, Rabu (19/4/2017).
"Karena tinggal besok, sekarang masa tenang, masa untuk cooling down, tinggal kita masing-masing besok bisa hadir ke TPS masing-masing untuk menggunakan hak pilihnya dan kita mengikuti proses tahapan berikutnya sampai kemudian KPUD menetapkan siapa yang unggul dalam Pilkada ini," katanya.
Dia juga menanggapi soal adanya rencana mobilisasi massa ke TPS-TPS dengan tujuan pengawasan langsung jalannya pesta demokrasi ini. Menurut Politikus PPP ini, pengawasan seperti ini lebih baik dipercayakan kepada aparat yang berwenang, baik Polri, TNI, Bawaslu, dan saksi-saksi dari pasangan calon.
"Kita percayakan saja kepada mereka yang memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan. Jadi tidak perlu mengerahkan massa, apalagi yang secara berlebihan, secara demonstratif. Itu justru kekhawatiran kita akan menimbulkan kerawanan-kerawanan yang tidak perlu," tuturnya.
Lukman juga mengomentari soal pertemuan Presiden Joko Widodo dengan pimpinan organisasi masyarakat berbasis agama Islam di Istana Merdeka. Menurut Lukman, pertemuan ini dilakukan untuk menghadapi Pilkada di Jakarta yang belakangan memanas.
"Itu dalam rangka kementerian agama untuk ikut terlibat agar menghadapi pilkada ini dalam kondisi kedamaian, kesejukan, sehingga para tokoh-tokoh agama kita minta untuk juga bisa menghimbau kepada semua umat beragama yang memiliki hak pilih, untuk menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya," tutur Lukman.
Baca Juga: Ahok Ikut Rapat di Istana Presiden, Sore Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
KPK Terbitkan Sprindik Baru dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah dan Produk Kilang Pertamina-Petral
-
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Jadi Operasi Tangkap Tangan Keenam di 2025
-
BREAKING NEWS! KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Prabowo Pastikan Negara Hadir, APBN Siap Bantu Bayar Utang Whoosh?
-
Tito Karnavian: Rp210 T untuk Hidupkan Ekonomi Desa Lewat Kopdeskel Merah Putih
-
Geger Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Saat Mau Numpang Tidur di Masjid, Begini Kronologinya
-
Sosok Erni Yuniati: Dosen Muda di Jambi Tewas Mengenaskan, Pelakunya Oknum Polisi Muda Baru Lulus
-
3.000 Pelari Padati wondr Surabaya ITS Run 2025, BNI Dorong Ekonomi Lokal dan Budaya Hidup Sehat
-
Tegaskan IKN Tak Akan Jadi Kota Hantu, Menkeu: Jangan Denger Prediksi Orang Luar, Sering Salah Kok
-
Setara Institute Sebut Upaya Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Sengaja Dilakukan Pemerintah