Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Idrus Marham menegaskan, tidak ada wacana pada tingkat elite partainya untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa guna mengganti Ketua Umum Setya Novanto.
"Wacana Munaslub itu sama sekali tidak ada di internal partai kami," kata Idrus Marham di Jakarta, Selasa (25/4/2017).
Karenanya, Idrus menyatakan heran kalau wacana seperti itu justru muncul dan berkembang di luar kepengurusan Golkar.
Pasalnya, Idrus mengklaim, kepengurusan Golkar baik di DPP, DPD II, maupun l DPD II, solid mendukung Novanto sebagai ketua umum.
Rumor mengenai munaslub tersebut, mulai beredar setelah Novanto diduga terlibat kasus korupsi dana pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).
Namun, Idrus menegaskan dugaan keterlibatan tersebut tidak mengurangi komitmen kader-kader partai berlambang Pohon Beringin itu untuk mendukung Novanto.
"Semua pengurus dari berbagai tingkatan menyatakan mendukung penuh kepemimpinan Novanto," tukasnya.
Meski begitu, Idrus menegaskan Golkar tetap menghormati Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sedang mengusut kasus dugaan korupsi e-KTP, dan menempatkan Novanto sebagai saksi.
Baca Juga: Pemuda yang Tancapkan Celurit ke Kepala Albert Diringkus
Berita Terkait
-
Golkar Belum Berniat Gelar Munaslub Cari Ketua Umum Baru
-
Jika Tak Segera Diselamatkan, Golkar Bisa Tersandera E-KTP
-
Korupsi e-KTP Membuat Elektabilitas Golkar Landai Cenderung Turun
-
Novanto di Korupsi e-KTP, Yorrys Raweyai Usul Penyelamatan Golkar
-
Setya Novanto Disebut Minta 7 Persen dari Nilai Proyek e-KTP
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Sudah Ditetapkan Tersangka, KPK Akan Telusuri Cara Sekda Ponorogo Bisa Menjabat hingga 12 Tahun
-
Marsinah jadi Pahlawan Nasional, Wijiati Tak Kuasa Tahan Tangis dan Cium Foto Kakak di Istana
-
Hitung-Hitungan Harga 48 Kerbau dan 48 Babi: Denda Pandji Pragiwaksono
-
Hormati Jasa Pahlawan, Belitung Salurkan Bansos Rp2,5 Juta untuk Veteran dan Janda Veteran
-
Di Balik Kontroversi Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sebut Jasa Luar Biasa, Hormati Pendahulu
-
Ahli Waris Meradang, Proyek Strategis Kampung Nelayan Merah Putih Gorontalo Disegel Lagi
-
Penculikan Bilqis: Anggota DPR Ungkap Dugaan Sindikat Perdagangan Anak Terorganisir!
-
Hilirisasi Mineral Kritis Jadi Kunci Indonesia Perkuat Posisi Global
-
Setelah 15 Tahun dan 3 Kali Diusulkan, Soeharto Resmi Jadi Pahlawan Nasional
-
Elite PDIP: Pahlawan Lahir Bukan dari Keputusan Politik, Tapi Berjuang Demi Rakyat