Suara.com - Internal Partai Golkar gerah dengan dugaan keterlibatan Ketua Umumnya, Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi pengadaan KTP berbasis elektronik, e-KTP.
Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan partainya akan melakukan konsolidasi untuk menyelamatkan partai.
"Kita lagi sedang konsolidasi internal melihat dinamika proses Ketua Umum. Apalagi hari Rabu kemarin transparan terbuka tentang siapa yang disebut. Jadi nggak usah bangun alibi praduga tak bersalah. Jadi bagaimana Golkar selamatkan partai," katanya dalam diskusi bertajuk 'Partai Politik dan Budaya Korupsi' di Puri Denpasar Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/4/2017).
Kata Yorrys, semua orang yang berkepentingan atau stakeholder partai berlambang pohon beringin itu mendukung langkah konsolidasi tersebut. Mereka yang perkepentingan di antaranya Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, DPP tingkat satu dan dua, Dewan Pakar Golkar.
Mereka melihat proses konsolidasi sangat penting, pasalnya Partai Golkar akan menghadapi proses Pilkada pada tahun 2018, dan Pemilu Legislatif serta Pemilu Presiden 2019 nanti. Utamanya setalah Novanto dicekal ke luar negeri dan pada sidang e-KTP Rabu kemarin. Nama Novanto kembali disebut-sebut.
"Kalau lihat kemelut Aburizal dengan yang kemarin, yang ini kan tidak sulit. Ketua Umum hampir pasti jadi tersangka. Kita harus pahami sekarang udah pencekalan. Golkar ambil sikap proaktif untuk selesaikan ini demi partai," kata Yorrys.
Namun demikian, Yorrys Raweyai belum bisa memastikan langkah konkrit apa yang akan diambil. Apakah Munaslub atau langkah lainnya.
"Kita sedang mewacanakan dengan berbagai langkah landasan yang aturannya terikat dengan perundang-undangan," katanya.
Baca Juga: Setya Novanto Disebut Minta 7 Persen dari Nilai Proyek e-KTP
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
Terkini
-
KPAI: Mental Gen ZAlpha Kian Rentan, Risiko Balas Dendam Korban Bullying Meningkat
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 10 November 2025: Waspada Hujan & Petir di Sejumlah Kota
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain