Suara.com - Pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Lucius Karus menilai Presiden Joko Widodo sangat berhati-hati untuk memutuskan apakah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masuk Kabinet Kerja atau tidak. Jokowi dinilai menghitung semua kemungkinan jika Ahok masuk kabinet.
"Jokowi tidak terlalu berani untuk begitu cepat memberikan posisi Ahok. Jokowi sedang membangun konsolidasi untuk tahun 2019, kemudian misalnya dengan cepat memberikan posisi Ahok, itu akan memunculkan kembali friksi-friksi yang terjadi di tengah masyarakat sebagaimana keadaan saat ini," kata Lucius di D Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (26/4/2017).
Kalau pun Jokowi mengangkat Ahok menjadi menteri, tentu menunggu putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara terlebih dahulu. Pasalnya, proses hukum kasus dugaan penodaan agama yang menjerat Ahok baru sampai tahap tuntutan.
"Mungkin memang ada posisi itu, tapi posisi itu akan diberikan ke Ahok dengan melihat perkembangan minimal paling awal setelah keputusan pengadilan," kata Lucius.
Menurut Lucius, Jokowi bukan tipe pemimpin yang haus kekuasaan.
"Jokowi tidak terlalu nampak haus kekuasaan. Kehilangan posisi Presiden itu pun tidak apa-apa baginya, kemudian juga bisa saja dia tempuh karena toh resiko apapun biasa, tapi dia ingin mengajarkan politik yang substantif itu. Sebenarnya yang ingin dia tunjukkan ke publik itu bahwa kita saat ini sudah mengakui Bhinneka Tunggal Ika, maka pada saat yang sama kita harus konsisten menerima siapapun dan dari etnis manapun untuk berkontestasi," kata dia.
"Kalau Jokowi konsisten misalnya dengan nilai itu, saya kira Ahok pun segera bisa dipilih untuk menjadi menteri atau wapres nanti. Masalahnya kan sekarang dengan tingkat resiko yang tinggi partai mana yang mau mengusung," Lucius menambahkan.
Berita Terkait
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Berapa Tarif Yakup Hasibuan? Pengacara Jokowi dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
-
Terpopuler: 7 Fakta Panas Ijazah Jokowi, Promo BRI Hemat Rp1,3 Juta
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
Muncul Desakan Reshuffle Kabinet Imbas Banjir Sumatra, Begini Respons Menteri LHK Hanif Faisol
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir