Suara.com - Tiga seri sudah Jorge Lorenzo menjalani balapan MotoGP 2017 bersama tim barunya Ducati. Sepanjang tampil di tiga seri itu pula Lorenzo belum sekalipun naik podium.
Bagi pebalap sekaliber Lorenzo yang memiliki mental juara, statistik tersebut tentu membuat resah dan tidak bisa didiamkan saja.
Statistik tanpa pernah naik podium pada tiga seri awal merupakan catatan terburuk kedua yang ditorehkan Lorenzo sepanjang kariernya di kelas MotoGP sejak 2008.
Yang pertama adalah di musim 2015. Namun, hasil itu pun tidak terlalu buruk dibandingkan yang didapat Lorenzo pada tahun ini.
Saat itu, Lorenzo finis di posisi keempat pada Grand Prix Qatar dan Amerika Serikat, dan finis kelima di seri ketiga di Argentina.
Bandingkan dengan tahun ini, dimana Lorenzo finis ke-11 di Qatar, gagal finis di Argentina, dan finis kesembilan pada seri ketiga di Amerika Serikat yang berlangsung, Minggu (23/4/2017) lalu.
Atas prestasi buruk itu, Lorenzo pun mulai meminta pihak Ducati untuk mengubah skala prioritas. Khususnya, Lorenzo ingin pihak Ducati lebih memprioritaskan pengembangan sasis seperti di timnya terdahulu, Yamaha.
Menurutnya, salah satu perbedaan paling mencolok antara Yamaha dan Ducati adalah dalam hal mengendalikan motor, dimana kuncinya itu ada pada sasis motor.
"Yamaha dan Ducati adalah dua pabrikan yang berbeda, dengan dua filosofi yang berbeda," kata Lorenzo, 29 tahun, seperti dikutip dari Motorsport, Kamis (27/4/2017).
Baca Juga: Praveen/Debby Jadi Wakil Indonesia Pertama Lolos ke 8 Besar
"Yamaha selalu terobsesi dengan sasis, yang mana itu membuat pebalap jadi lebih mudah untuk mengendarai motor," lanjutnya.
"Sebaliknya, Ducati telah memilih selama sepuluh tahun terakhir untuk memproduksi mesin yang paling kuat dan mengendalikannya dengan perangkat elektronik yang bagus."
"Kami mungkin sekarang harus mengubah prioritas, selain terus mengembangkan mesin, mencoba tipe sasis yang berbeda untuk memudahkan saat menikung, dan membuat pebalap jadi lebih mudah mengendarai," tandas Lorenzo.
Di klasemen MotoGP 2017 sendiri, Lorenzo saat ini bertengger di peringkat 13 dengan 12 poin. Lorenzo terpaut 44 poin dari mantan rekan setimnya di Movistar Yamaha, Valentino Rossi, yang kini memimpin klasemen sementara.
PRESTASI JORGE LORENZO DI TIGA SERI AWAL KELAS MOTOGP
Musim 2008
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang