Pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Beberapa hari terakhir, Balai Kota, Jakarta, berubah menjadi tempat wisata karangan bunga. Lebih dari 2.600 karangan bunga memenuhi halaman Balai Kota sampai di pinggir Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Karangan bunga tersebut berisi ucapan terima kasih kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
Sejak pagi hingga sore, warga silih berganti datang ke tempat itu. Mereka datang untuk bertemu Ahok dan Djarot agar dapat menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung sebelum mengakhiri masa jabatan pada Oktober 2017.
Bukan hanya orang dewasa, anak-anak pun ikut datang. Sebagian dari mereka datang secara berombongan, sebagian lagi sendiri-sendiri.
Salah satu rombongan berasal dari Pelita Harapan, Kemang.
Anggota rombongan bernama Wina (40) mengatakan selain untuk bertemu Ahok, juga untuk memastikan apakah karangan bunga yang telah dikirim, pagi tadi, sudah sampai apa belum.
"Kami ke sini karena belum bisa move on dari Ahok-Djarot, masih baper (terbawa perasaan)," ujar Wina.
Winda berharap kepada Ahok dan Djarot tetap berada di pemerintahan. Dia berharap mereka menjadi menteri.
"Pengennya Pak Ahok jadi Ketua KPK dan Pak Djarot menjadi mendagri," kata dia.
Warga bernama Arlene (38) mengaku belum bisa menerima kenyataan kalau Ahok-Djarot sudah kalah. Menurut dia, pasangan tersebut seharusnya tetap memimpin Jakarta untuk periode kedua agar bisa menyelesaikan semua program.
"Kita mah tetap sayang Pak Ahok, biar kalah kita sayang Pak Ahok. Biarlah ada seribu Nemo di laut, tapi hanya ada dua Nemo di hati kita yakni Pak Ahok dan Pak Djarot, ini bentuk dukungan kita," kata Arlene.
Menurut Arlene setelah tak menjadi gubernur dan wakil gubernur, Ahok dan Djarot seharusnya diangkat menjadi menteri. Ahok menjadi mendagri dan Djarot menjadi Menpan RB.
Warga bernama Cathy Johanes (42) yang datang bersama rombongan dari sekolah Gonzaga menilai Ahok dan Djarot pantas menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
"Cocoknya Pak Ahok jadi Presiden dan Pak Djarot jadi Wakil Presiden. Nggak ada tandingannya mereka, dua-duanya nggak pandang bulu kalau jadi pemimpin," kata dia.
Karangan bunga tersebut berisi ucapan terima kasih kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
Sejak pagi hingga sore, warga silih berganti datang ke tempat itu. Mereka datang untuk bertemu Ahok dan Djarot agar dapat menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung sebelum mengakhiri masa jabatan pada Oktober 2017.
Bukan hanya orang dewasa, anak-anak pun ikut datang. Sebagian dari mereka datang secara berombongan, sebagian lagi sendiri-sendiri.
Salah satu rombongan berasal dari Pelita Harapan, Kemang.
Anggota rombongan bernama Wina (40) mengatakan selain untuk bertemu Ahok, juga untuk memastikan apakah karangan bunga yang telah dikirim, pagi tadi, sudah sampai apa belum.
"Kami ke sini karena belum bisa move on dari Ahok-Djarot, masih baper (terbawa perasaan)," ujar Wina.
Winda berharap kepada Ahok dan Djarot tetap berada di pemerintahan. Dia berharap mereka menjadi menteri.
"Pengennya Pak Ahok jadi Ketua KPK dan Pak Djarot menjadi mendagri," kata dia.
Warga bernama Arlene (38) mengaku belum bisa menerima kenyataan kalau Ahok-Djarot sudah kalah. Menurut dia, pasangan tersebut seharusnya tetap memimpin Jakarta untuk periode kedua agar bisa menyelesaikan semua program.
"Kita mah tetap sayang Pak Ahok, biar kalah kita sayang Pak Ahok. Biarlah ada seribu Nemo di laut, tapi hanya ada dua Nemo di hati kita yakni Pak Ahok dan Pak Djarot, ini bentuk dukungan kita," kata Arlene.
Menurut Arlene setelah tak menjadi gubernur dan wakil gubernur, Ahok dan Djarot seharusnya diangkat menjadi menteri. Ahok menjadi mendagri dan Djarot menjadi Menpan RB.
Warga bernama Cathy Johanes (42) yang datang bersama rombongan dari sekolah Gonzaga menilai Ahok dan Djarot pantas menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
"Cocoknya Pak Ahok jadi Presiden dan Pak Djarot jadi Wakil Presiden. Nggak ada tandingannya mereka, dua-duanya nggak pandang bulu kalau jadi pemimpin," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar