Suara.com - Ratusan buruh geruduk Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta, untuk turut meramaikan peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day yang jatuh tepat pada hari ini, Senin (1/5/2017).
Ratusan buruh tersebut tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM) yang merupakan pekerja dari berbagai sektor seperti hotel, katering, restoran, plaza dan pariwisata.
Tampak puluhan aparat kepolisian berjaga-jaga ketat di depan kantor yang terletak di Jalan Prapatan nomor 52, Tugu Tani, Gambir, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pengamatan Suara.com, pendemo datang mengenakan kaos merah dan membawa bendera organisasi buruh.
Sebelum mengemukakan aspirasinya, mereka kompak mengawali kegiatan dengan menyanyikan lagu "Indonesia Raya".
Abdul Hamid, sekretaris regional FSPM mengatakan dalam aksi demontrasinya, menuntut penetapan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) sektor retail di tahun 2017.
"Tuntutan kita UMSP 2017 keluar pada tahun ini. Kenapa tahun ini UMSP dihilangkan," ujar Hamid di lokasi.
Hamid menjelaskan, sektor retail merupakan sektor unggulan yang harus ada pembedaan dalam pemberian upah minimum.
Baca Juga: Lama Menganggur Bisa Picu Gagal Jantung?
Adapun UMP saat ini sekitar Rp 3.350.000, dan UMPS sebesar Rp 3.523.000.
"Sektor retail kan terus bertambah, harusnya kita bukan pakai UMP, kita harus UMPSP. Masa disamain, harus ada angka yang berbeda, karena kan sektor retail, sektor pariwisata selalu bertambah tiap tahunnya," ungkap Hamid.
Maka dari itu, pihaknya meminta pemerintah menetapkan UMPS kepada serikat pekerja mandiri seperti pekerja hotel, restoran, pariwisata.
"Penetapan UMSP berdasarkan kesepakatan asosiasi dan pengusaha. Tahun ini asosiasi pekerja tidak berhasil mencapai kesepakatan, jadi Pergub-nya tidak ditetapkan dari Dinas Tenaga Kerja. Alasannya nggak ada kesepakatan dari asosiasi pekerja dan asosiasi penguasaha. Ini akan bahaya, pasti bisnis pun bahaya. Pemerintah harusnya hadir untuk menengahi ketidakkesepakatan itu," tandasnya.
Sementara arus lalu lintas di kawasan Tugu Tani tetap ramai lancar dan tidak ada penutupan jalan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu