Suara.com - Massa buruh yang sedang melakukan aksi demonstrasi, Senin (1/5/2017) tidak bisa merapat ke Istana Merdeka karena dihalangi kawat berduri dan pagar besi serta ratusan aparat kepolisian.
Saat ini, ribuan buruh hanya sampai di depan kantor Kementerian Pariwisata, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Aparat melakukan penjagaan sangat ketat. Di antara barisan polisi dan massa aksi terdapat kawat berduri. Sedangkan di belakang barisan polisi terdapa pagar besi yang tinggi. Pengamanan semacam ini, sangat sulit ditembus oleh massa.
"Seharusnya mereka memfasilitasi kita. Mendengar aspirasi kita. Tapi apa yang terjadi? Untuk bertemu dengan Presiden yang kita amanatkan memimpin negeri ini, kita disambut kawat berduri. Tentu ini sangat berlebihan," kata seorang orator di atas mobil komando.
Sesekali, massa aksi menarik kawat itu dengan maksud membuka penghalang Jalan Mereka. Namun upaya itu selalu digagalkan oleh aparat kepolisian yang berjaga-jaga.
"Di depan kita dihadang kawat berduri dan ratusan aparat, tapi ingat jumlah kita jauh lebih banyak dari mereka. Ini adalah rezim yang sama sekali tidak mendengar aspirasi rakyatnya," ujar orator itu lagi.
Orator yang secara bergantian menyampaikan aspirasi dari atas mobil komando, tidak sungkan-sungkan mengutuk rezim Jokowi Dodo dan Jusuf Kalla sebagai rezim yang otoriter. Sesekali mereka juga menyatakan tidak akan memilih Jokowi sebagai presiden di Pilpres 2019.
"Rezim ini secara perlahan mengusir kita dari tanah air kita sendiri. Rezim Jokowi-JK tidak suka kepada rakyat miskin. Jadi, kita tegaskan, cukup satu periode untuk Jokowi," kata orator lainnya.
Baca Juga: Jalur ke Istana Merdeka Diblokade, Buruh: Kami Bukan Mau Makar!
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
 - 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid