Suara.com - Pembakaran karangan bunga di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, di tengah peringatan Hari Buruh Internasional, Senin (1/5/2017), menjadi perbincangan hangat dalam dua hari terakhir.
Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengatakan selama ini belum ada sejarahnya gerakan buruh diwarnai aksi membakar bunga.
"Tdk pernah ada sejarah gerakan buruh yg membakar bunga...Siapa yg membakar bunga? Orang2 sinis yg mudah jd fasis.." tulis Budiman.
Bahkan, dalam sejarah, kata Budiman, tentara-tentara rezim otoriter yang diperintah untuk menumpas demonstrasi akan melunak jika dikalungi bunga.
"Ini kok buruh mbakar bunga?" Budiman menambahkan.
Budiman meragukan pelakunya benar-benar mewakili buruh.
"Benarkah mereka (yg membakar) itu buruh?, Ata cuma oknum dari organisasi buruh? Atau orang bayarannya? Smua tau organisasi buruh spt apa," tulis Budiman.
Karangan bunga yang dibakar sekelompok orang di tengah May Day merupakan kiriman pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat sebagai tanda ucapan terima kasih atas jasa-jasa selama memimpin Jakarta. Karangan bunga tersebut terus berdatangan sejak pekan lalu. Saking banyaknya kiriman karangan bunga, halaman Balai Kota sampai tak muat, akhirnya sebagian dijejer di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.
Cuitan Budiman mendapatkan beragam komentar netizen. Umumnya, mereka menyesalkan aksi pembakaran karangan bunga, apalagi sampai mengatasnamakan buruh.
Baca Juga: Berani-beraninya Pelajar Ini Jualan Tembakau Memabukkan
"Gerakan buruh yg progresif itu dekat dgn bunga mawar merah...Kalau yg mbakar bunga, pasti gak ngerti filosofi & sejarah gerakan buruh," tulis netizen.
Sebagian netizen geregetan dan seharusnya pelaku ditangkap.
"Mestinya di comoti satu2 pelaku pembakar & oratornya memanas-manasi. Interogasi aja, atas pesanan siapa. Pasti ngaku juga akhirnya," tulis netizen.
"Bakar bunga biasanya dukun. Itupun bunga kering.." netizen menambahkan.
Ahok dan Djarot pun menyesalkan aksi May Day diwarnai pembakaran bunga. Padahal, karangan bunga tidak ada korelasi dengan tuntutan buruh.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Apa itu Prabowonomics? Viral usai Jadi Jihad Budiman Sudjatmiko
-
Budiman Sudjatmiko Jawab Isu Kena Reshuffle, Ada Pembicaraan Posisi Baru?
-
Intip Kekayaan Budiman Sudjatmiko: Mengaku Punya Rp1 M, Ternyata Hartanya Enam Kali Lipat!
-
Banyak Orang Hilang Semasa Demo, Fedi Nuril Sentil Budiman Sudjatmiko: Terasa Familiar?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang