Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun jalan perbatasan negara di Pulau Kalimantan. Untuk mengetahui kemajuan konstruksi dan tantangan di lapangan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga mengajak media massa ke lokasi pembangunan jalan perbatasan di Kalimantan Barat (Kalbar).
Total ada 850 kilometer jalan perbatasan Kalbar yang ditelesuri oleh rombongan wartawan, masing-masing ke arah Temajuk-Aruk, Entikong, dan Putussibau.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XI, Sugiyartanto, mengatakan, dari 850 km jalan perbatasan di Kalbar yang dibangun, target akhir 2019, seluruhnya sudah terbuka dan tersambung. Jalan yang berbatasan dengan Malaysia tersebut diharapkan dapat membuka potensi kantong-kantong produksi ekonomi baru, walau jalan tersebut belum dalam kondisi beraspal seluruhnya.
“Jangan ada bayangan atau ekspektasi bahwa jalan mulus beraspal semua. Ini semua merupakan proses. Harapannya, beranda depan negara ini membuka potensi ekonomi,” ujar Sugiyartanto.
Dalam peninjauan kali ini, wartawan dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok A meninjau perbatasan Temajuk-Aruk, kelompok B melihat ke arah Entikong, dan kelompok C melihat Putussibau-Nanga Era dan Nanga Badau.
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pemrograman dan Perencanaan Jalan Nasional (P2JN) BBPJN XI, Iriawan Dayaputra, mengatakan, pada tahun anggaran 2017, jalan perbatasan Temajuk-Aruk memiliki tiga kegiatan, yaitu peningkatan struktur sepanjang 19 km, pembukaan lahan oleh Zeni Tempur TNI-AD sepanjang 6,8 km, dan paket multiyears pembangunan jembatan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Paralel Perbatasan Temajuk-Aruk-Seluas, Chandra Prastiya, menuturkan, peningkatan struktur jalan sepanjang 19 km berupa 17 km diantaranya merupakan peningkatan jalan tanah menjadi agregat dan 2 km dari jalan agregat ke aspal. Total alokasi untuk pekerjaan peningkatan struktur tersebut adalah Rp58,67 miliar.
Chandra menambahkan, dengan pembukaan lahan yang tengah dilakukan Zeni TNI-AD tersebut, maka pada akhir 2018 ruas paralel perbatasan Temajuk-Aruk-Seluas akan tembus seluruhnya.
“Masyarakat Aruk yang mau ke Temajuk tidak usah jalan memutar lagi. Sebelumnya mereka butuh waktu 5-6 jam perjalanan. Dengan selesainya jalan ini akan jadi hanya dua jam saja,” sambungnya.
Pembangunan Jalan Dibantu TNI
Sementara itu, Wakil Direktur Zeni TNI-AD, Yohanes Dwi Prasetyo, menjelaskan sesuai kesepakatan bersama, TNI membantu Kementerian PUPR dalam membuka lahan untuk jalan paralel perbatasan. Lebar lahan yang dibuka adalah 25 meter, termasuk saluran drainase di kiri dan kanannya.
Kerja sama TNI-AD dengan Kementerian PUPR tersebut sudah dilakukan sejak 2015. Berbeda dengan pembangunan jalan perbatasan di Papua, yang memiliki tantangan berupa ancaman keamanan, menurut Prasetyo, tantangan di perbatasan di Kalimantan hanya aspek cuaca yang seringkali hujan.
Warga perbatasan Dusun Asunsang, Desa Sungai Pening, Kabupaten Sambas, Alexander, mengaku gembira dengan telah dibangunnya jalan perbatasan, karena memudahkan aktivitas masyarakat, seperti berkebun dan anak-anak bersekolah.
Kepala Dusun Asunsang, Martunis mengaku hampir tidak percaya daerahnya dibangunkan jalan oleh pemerintah. Dusun Asunsang dihuni oleh 87 kepala keluarga, dengan jumlah warga 383 jiwa. Mereka bermata pencaharian sebagai pekebun lada atau peladang yang berpindah-pindah.
Artikel ini bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu