Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak keberatan ruang publik terpadu ramah anak di Jakarta digunakan untuk mensosialisasikan pojok taaruf atau program Kartu Jakarta Jomblo.
Program tersebut akan diwujudkan oleh pasangan pemenang pilkada Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Ahok menerangkan, setelah resmi dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Anies-Sandi berhak melakukan apa saja. Termasuk menggunakan RPTRA untuk mensosialisasikan program KJJ.
"Saya pikir bebas saja lah. Gubernur terpilih dia (Anies) bebas saja menentukan apapun," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Selama masih menjabat sebagai gubernur Jakarta, Ahok ingin RPTRA berfungsi sebagaimana mestinya. Yakni, untuk memenuhi hak anak agar anak dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, Ahok juga ingin masyarakat bisa mengenal satu sama lain.
"Selama kita (memimpin) ya kita lakukan sesuai visi misi kami," kata Ahok.
Apabila program Anies-Sandi berjalan, Ahok mengatakan masyarakat Jakarta yang jomblo akan diuntungkan setelah ada tempat untuk mereka berkumpul dan berkenalan.
"Ya, kamu beruntung dong kalau kamu jomblo," kata Ahok dilanjutkan tertawa.
Sebelumnya, calon wakil gubernur Jakarta Sandiaga mengatakan tengah mempersiapkan program KJJ untuk warga yang masih lajang. Taman RPTRA akan menjadi tempat bagi para jomblo bertemu.
Baca Juga: Anies Disindir Ahok soal Tim Transisi: Kayak Jadi Presiden Saja
Menurut Sandiaga, RPTRA yang telah dibangun Ahok-Djarot saat ini kurang kegiatan.
"RPTRA kan sudah dibangun tapi kurang kegiatan. Gimana kalau adakan program taaruf, taaruf masal. Jadi mereka datang yang jomblo, terus ada kegiatan game misalnya, catur atau game bakiak sama-sama, lomba 17-an Agustus juga," ujar Sandiaga di jalan Otista, Jakarta Timur, Selasa (2/5/2017) lalu.
Program tersebut terinspirasi saat dirinya tinggal di Singapura. Masyarakat setempat juga akan dilibatkan dalam program tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'