Pendukung Basuki Tjahaja Purnama [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Sebagian pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sejak pagi aksi damai di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, berencana berangkat ke Markas Korps Brimob Polri, Depok, Jawa Barat, untuk bergabung dengan yang lain, Kamis (11/5/2017).
"Mendingan kita Mako Brimob saja, di sana ada Bapak Ahok, di sini percuma nggak ada Pak Ahok," ujar pendukung Ahok bernama Amri Mamonto.
Amri membantu mengkoordinir massa untuk bergerak ke Mako Brimob.
"Mendingan kita Mako Brimob saja, di sana ada Bapak Ahok, di sini percuma nggak ada Pak Ahok," ujar pendukung Ahok bernama Amri Mamonto.
Amri membantu mengkoordinir massa untuk bergerak ke Mako Brimob.
Karena tidak ada kendaraan khusus, mereka sepakat untuk urunan uang untuk biaya menyewa Kopaja dan mikrolet
"Ini donatur, kita-kita ini pengin ke mako, tapi nggak ada kendaraan, kalau teman-teman mau pergi, kita minta donatur dari masing-masing orang kita kumpulkan," kata koordinator penggalangan uang patungan, Rifin (50).
Rifin mengatakan dari hasil penggalangan dana terkumpul yang sebanyak Rp2 juta.
"Sekarang sudah Rp2 juta kita sudah pesen Kopaja jurusan Kampung Melayu-Tanah Abang satu sama mikrolet jurusan Senen-Kota satu, " kata Rifin.
Menurut pengamatan Suara.com pendukung Ahok kemudian bersama-sama menuju Mako Brimob dengan menumpang angkutan. Tapi, sebagian lagi memilih menggunakan kendaraan pribadi, seperti sepeda motor.
Aksi ini dilakukan untuk menuntut agar penahanan Ahok ditangguhkan. Mereka menilai Ahok merupakan korban ketidakadilan hukum.
Kumpulkan KTP
"Kami ke sini menggalang tiga tuntutan, poin pertama penangguhan tahanan Pak Ahok dan jadikan tahanan kota. Kedua judicial review Pasal 156 dan Pasal 156A KUHP tentang penistaan agama, dan poin ketiga tindakan tegas secara hukum terhadap individu, partai, ormas penoda Pancasila dan NKRI," ujar koordinator aksi Natalia Suryadi di depan Balai Kota.
Selain menyampaikan tiga hal itu, mereka juga menggalang aksi pengumpulan salinan kartu tanda penduduk. Pengumpulan salinan KTP dilakukan untuk memperkuat jaminan penangguhan penahanan Ahok.
Natalia menargetkan mengumpulkan salinan KTP sebanyak 10 ribu lembar.
Salinan KTP tersebut digalang sekaligus buat bahan untuk mengajukan gugatan uji materi Pasal 156 dan 156a KUHP.
Natalia mengatakan pendukung Ahok juga membuat petisi lewat Change.org hingga 20 Mei mendatang yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.
"Kami sebar tim pagi ini di beberapa titik di sekitar sini. Nanti juga kami bikin di Change.org sampai 20 Mei 2017," kata dia.
Natalia mengatakan petisi akan dibawa ke Mahkamah Konstitusi ketika mengajukan judicial review.
"Ya nanti kami long march ke MK dari Balai Kota, tapi itu nanti dikoordinasikan lagi waktunya," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting