Suara.com - Sejumlah warga kecewa tak bisa mengumpulkan photo copy KTP di Balai Kota. Sudah 2 hari pengumpulan KTP sudah dimulai di Balai Kota ditutup.
Pengumpulan KTP tersebut sebagai bentuk jaminan penahanan Ahok ditangguhkan.
Liona (40) warga Kelapa Gading kecewa tak bisa mengumpulkan KTP di Balai Kota. Ia berharap dengan pengumpulan KTP Ahok segera dibebaskan.
"Sudah jauh-jauh ke sini nggak bisa kumpulkan KTP untuk Pak Ahok," ujar Liona di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (12/5/2017).
Liona baru menyempatkan diri ke Balai Kota untuk bisa memberikan dukungannya agar Ahok segera menjadi tahanan kota.
Hal yang sama dikatakan Anelce (60). Dia yang datang sejak pagi mengaku kecewa tak bisa mengumpulkan KTP. Dia mendapatkan informasi bahwa pengumpulan KTP tidak lagi di Balai Kota melainkan dipindahkan ke Pengadilan Tinggi Jakarta di Cempaka Putih.
"Padahal dari pagi ke sini, ternyata sudah nggak ada lagi. Katanya pengumpulannya di Pengadilan Tinggi," ucap Anelce.
Ia mengatakan dukungan KTP nya karena melihat Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjadi penjamin penahanan Ahok ditangguhkan.
"Pak Djarot saja jamin, masa kita sebagai masyarakat Jakarta yang merasakan perubahan gara-gara Pak Ahok, kita nggak ikut menjamin. Kita ingin Pak Ahok bebas. Pak Ahok langsung ditahan, emang dia penjahat," tandasnya.
Baca Juga: Ahok: Terserah Pak Djarot, Sudah Pengalaman, Saya Yakin
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara memvonis Ahok hukuman pidana dua tahun penjara, Selasa (9/5/2017). Usai divonis, hakim memerintahkan Ahok ditahan.
Ahok sebelumnya ditahan di Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta dan pada Rabu (10/5/2017) Ahok dipindahkan ke Mako Brimob, Depok. Sejumlah tokoh juga menjaminkan diri penahanan Ahok ditangguhkan. Mereka di antaranya Pelaksana Tugas DKI Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Ketua Umum PPP Djan Faridz, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!
-
Kronologi Sadis Penculikan Kacab Bank BUMN: Kopda FH Sempat Ancam Lepas Korban Gegara Hal Ini!
-
Setelah Bikin Blunder, KPU Minta Maaf karena Aturan Rahasia Ijazah Capres
-
Uang Pengembalian Khalid Basalamah Berubah Jadi Sitaan Korupsi Kuota Haji? KPK: Nanti Kami Jelaskan
-
Gen Z Pemilik Second Account Ketar-ketir! Komdigi Kaji Usulan 1 Orang 1 Akun Medsos
-
Didukung Senior dan Mayoritas DPW, Eks Mendag Agus Suparmanto Dideklarasikan Maju Jadi Caketum PPP
-
Menpar Widiyanti Disebut Mandi Pakai Air Galon Saat ke Pelosok
-
Mendagri Bagikan 2.000 Paket Sembako Kepada Warga Tanah Tinggi Dalam Peringatan HUT ke-15 BNPP
-
Kata-kata Menkeu Purbaya: Jangan Fomo soal Investasi! Doyan Belanja Gak Apa-apa Asal Sesuai Kantong
-
Siswi 13 Tahun Tewas Gantung Diri di Cipayung, Polisi Dalami Dugaan Bullying