Suara.com - Pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),Jumat (12/5/2017) malam, menyalakan lilin bersama-sama di depan kantor Pengadilan Tinggi Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Mereka tetap bertahan di lokasi tersebut meskipun melewati batas waktu yang ditentukan polisi.
Saat ini, pendukung Ahok menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, di antaranya Maju Tak Gentar, Ibu Pertiwi, dan Indonesia Raya.
Koordinator aksi Rendy Reinhart mengatakan aksi ini merupakan solidaritas masyarakat kepada Ahok. Mereka menjadikan Ahok sebagai simbol masyarakat yang mendapatkan ketidakadilan hukum. Ahok diputuskan bersalah atas kasus penistaan agama.
Rendy sebenarnya sudah meminta massa untuk menghentikan aksi setelah pukul 18.00 WIB. Tapi, ternyata sebagian besar massa tetap bertahan.
Mereka menuntut pengadilan mengabulkan permohonan penahanan terhadap Ahok.
"Kalau massa maunya aksi sampai pagi, saya nggak bisa apa-apa dong. Sebagai warga negara yang baik, kita tetap imbau pada mereka agar pulang tepat waktu," kata Rendy.
Polisi sebenarnya sudah mengingatkan mereka untuk menyudahi aksi karena waktu sudah habis.
Tapi, perwakilan massa negosiasi dengan kepolisian. Pendukung Ahok kemudian diizinkan untuk aksi menyalakan lilin. Tapi setelah itu harus membubarkan diri.
Pelaksana tugas Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta pendukung Ahok menyudahi aksi turun ke jalan karena dapat mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat.
Djarot mengingatkan aksi solidaritas tersebut, meskipun dilakukan terus menerus, tetap tidak akan mengubah keputusan pengadilan yang memvonis Ahok dua tahun penjara atas kasus penistaan agama. Sebaliknya, aksi terus menerus bisa malah membuat warga tidak bersimpati lagi.
"Sudah stoplah. Kalau bikin aksi-aksi yang simpati jangan sampai ganggu warga, saya sampaikan jangan sampai merugikan diri sendiri jangan sampai merugikan masyarakat," kata Djarot di Balai Kota.
Djarot mengimbau ahokers untuk menghormati proses hukum seperti juga yang diharapkan Ahok.
Djarot kemudian menekankan pentingnya mengembalikan fondasi Pancasila dengan semangat nasionalisme.
"Apalagi sebentar lagi kita peringati Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei. Kita memperkuat ke-Indonesian kita. Jadi bukan hanya persoalan Pak Ahok," ujar Djarot.
"Oleh karena itu satu warning bagi kita semua jangan sekali-sekali gunakan isu-isu SARA untuk kepentingan kepentingan politik praktis," Djarot menambahkan.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
-
Shell Rumahkan Karyawan, BP Tutup 10 SPBU Akibat BBM Langka Berlarut-larut
Terkini
-
Tuai Kritik, KPU Batal Sembunyikan Ijazah Capres dan Cabut Keputusan Kontroversial
-
Resmi Dibatalkan, KPU Klaim Gandeng KPI Rancang Aturan Rahasiakan Ijazah Capres-Cawapres
-
Blusukan ke RSUD Budi Asih, Gubernur Pramono Soroti 95 Persen Pasien BPJS dan Janjikan Renovasi IGD
-
Golkar Usul Pengendalian Medsos Lewat SIM Card, Bukan Batasi Akun
-
Dasco - Sjafrie Sjamsoeddin Sempat Bicara 4 Mata di Ruang Tertutup, Ini yang Dibahas
-
KPK Telusuri Dana Korupsi Haji ke PBNU, Mahfud MD: Segera Tetapkan Tersangkanya Siapa Saja
-
Viral Isu Perselingkuhan Guncang Polri, Irjen Krishna Murti Dimutasi Jadi Staf Ahli Kapolri
-
Mendagri Tito Pacu Daerah Optimalkan Bonus Demografi Menuju Indonesia Emas 2045
-
'Ini Tugas Negara!' DPR Ultimatum Polisi Usut Tuntas 3 Mahasiswa Hilang Usai Demo Akhir Agustus
-
Prabowo Segera Terbitkan Keppres, Komisi Reformasi Polri Bukan Cuma Omon-omon?